MUAMALAH

Meraih Ketenangan Jiwa yang Mantap

Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. (QS al-Fajr [89]: 27-30).

Oleh: H. Emil Rosmali

Ketenangan, kedamaian, ketentraman dalam jiwa adalah dambaan setiap kita, sebab ketengan jiwa merupakan  bingkai kebahagiaan yang hakiki. Ketidaktenangan jiwa bisa menjadi masalah yang menyedihkan.

Setiap orang yang beriman kepada Allah Ta’ala wajib meyakini bahwa sumber ketenangan jiwa dan ketentraman hati yang hakiki adalah dengan berzikir kepada kepada Allah Ta’ala, membaca al-Qur’an, berdoa kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya yang maha Indah, dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya.

Allah Ta’ala berfirman,“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS ar-Ra’du:28).

Artinya: dengan berzikir kepada Allah Ta’ala segala kegalauan dan kegundahan dalam hati mereka akan hilang dan berganti dengan kegembiraan dan kesenangan[3].

Tiada lain pokok yang membuat jiwa tenang itu hanya Allah melalui Firmannya dalam Al Quran dan Sunnah Rasulullah SAW. Inilah kiranya yang menjadi rujukan setiap umat muslim, sehingga jiwa pun bisa menjadi pulih dari masalah dan ketenangan dapat diraih.

Baca Juga  Muhammad yang Sangat Mencintai Khadijah

Terkadang banyak masalah membuat jiwa terguncang, jiwa seakan merana dan tidak memiliki ketenangan. Bahkan sekejap bahagia pun tiada ternikmati, melainkan goyah dari hari ke hari, bulan ke bulan bahkan menahun lamanya.

Melihat orang iri, melihat saudara dengki, melihat sahabat berang dan bahkan kadang mereka yang tak tenang jiwanya berimplikasi kepada kehidupan sehari-hari dan tak mampu mempertahankan emosi positif. Setiap kebaikan malah dilawan dengan kebencian. Syaiton telah marasuk pada jiwanya membuat goyah dan tak tentu arah.

Allah berfirman:” Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. (QS al-Fajr [89]: 27-30).  

Doa Nabi yi na Muhammadin Rasulullah Shollolloho’alaihi wasallam adalah; “Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbi ‘Ala Diinik’. Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama- Mu”.[HR.Tirmidzi )

Baca Juga  Kunci Sukses Rasulul lah SAW Dalam Berbisnis

Lalu, juga ada doa;” Rabbabaana Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Idz Hadaitanaa wa Hab Lana Mil-Ladunka Rahmatan Innaka Antal-Wahhaab’. Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).”(QS. Ali Imran)

Hidayah ( petunjuk ) dari Allah Swt sangat membantu manusia dalam menemukan jatidirinya untuk menyelesaikan masalah dan memulihkan ketengan jiwanya.  Berdoa adalah senjata bagi umat mukmin dalam menerjang segala masalah untuk meraih ketenanga jiwa. Wallahu’alam.(*)

 

 

 

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button