MUSLIMAH

Detik-detik Wafatnya Siti Khadijah

Oleh Aminuddin
Pemerhati Keislaman

SITI Khadijah termasuk dalam golongan orang yang pertama masuk Islam …

Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad SAW, beliau adalah seorang janda yang berasal dari kabilah bani Asad dari Suku Quraisy.

Siti Khadijah berprofesi sebagai pedagang dan menjalankan usahanya dengan tekun …

Dialah orang yang sangat berjasa dalam dakwahnya Rasulullah SAW untuk menyebarkan agama Islam.

Setiap apa yang dilakukan oleh Siti Khadijah selalu di atas landasan kebenaran hingga ia menjadi teladan bagi kaum wanita di zamannya.

Manakala ia memutuskan untuk menikah dengan Nabi Muhammad, ia tidak peduli dengan status yang bukan termasuk golongan bangsawan, karena yang ia lihat hanyalah kemuliaan akhlak dari seorang Muhammad.

Siti Khadijah wafat pada hari ke-11 bulan Ramadhan tahun ke-10 Kenabian yakni tiga tahun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah.

Ia wafat dalam usia 65 tahun dan pada saat itu usia Nabi Muhammad SAW sekitar 50 tahun.

Sesaat sebelum wafat, Siti Khadijah berkata kepada Rasulullah SAW, yang merupakan permintaan tera khirnya kepada suami tercinta.

“Aku memohon maaf kepadamu Ya Rasulullah, kalau aku sebagai istrimu belum berbakti kepadamu.” kata Khadijah.

Rasulullah pun menjawab: “Jauh dari itu ya Khadijah, engkau telah mendukung dakwah Islam sepenuhnya”.

Kemudian Khadijah pun memanggil Fatimah Az- Zahra lalu berkata dengan pelan:

“Fatimah putriku, aku yakin ajalku segera tiba, yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong pintakan kepada ayahmu, aku malu dan takut memintanya sendiri, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa untuk mene rima wahyu agar dijadikan kain kafanku.”

Baca Juga  40 Kata-kata Mutiara Fatimah Az-Zahra

Rasulullah SAW pun berkata: “Wahai Khadijah, Allah menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di surga.”

Siti Khadijah pun meninggal dunia di pangkuan Rasulullah SAW.

Rasulullah mendekap Khadijah dengan penuh perasaan pilu. Air matanya menetes, demikian juga orang -orang yang ada di sekitarnya.

Di dekat jasad Khadijah, Rasulullah dengan kesedihan yang mendalam berkata :

“Wahai Khadijah istriku sayang, demi Allah, aku takkan pernah mendapatkan istri sepertimu. Pengabdianmu kepada Islam dan diriku sungguh luar biasa. ALLAH Maha Mengetahui semua amalan mu. Semua hartamu kau hibahkan untuk Islam. Kaum muslimin pun ikut menikmatinya. Semua pakaian kaum muslimin dan pakaianku ini juga darimu. Namun begitu, mengapa permohonan terakhirmu kepada ku hanyalah selembar sorban?

_____
ITULAH permintaan terakhir Siti Khadijah kepada Rasulullah SAW sebelum wafat. Hanya selembar kain sorban.

Padahal jika melihat harta kekayaan Siti Khadijah, ia memiliki 2/3 kekayaan kota Mekkah.

Sejak menikah dengan Rasulullah, semua harta kekayaan Siti Khadijah habis diserahkan kepada Allah dan Rasul-Nya dalam memperjuang kan Islam.

Pernah suatu ketika Rasulullah tertidur dan Siti Khadijah membelai kepala suaminya dengan penuh kasih sayang. Air matanya menetes dan mengenai pipi Rasulullah.

Rasulullah SAW pun terbangun. Lalu berkata ..

“Wahai Khadijah, mengapa engkau menangis? Apakah engkau menyesal bersuamikan aku, Muhammad?”

“Engkau dulu seorang bangsawan dan mulia. Namun sekarang engkau telah dihina orang dan menjauh darimu. Semua kekayaanmu habis. Adakah engkau menyesai wahai Khadijah bersuamikan aku, Muhammad?”

Dengan lembut Siti Khadijah menjawab …

Baca Juga  Mengambil Harta Suami Tanpa Izin, Bolehkah?

“Wahai suamiku, bukan itu yang kutangiskan. Dahulu aku mememiliki kemuliaan dan kemuliaan itu telah aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya. Dahulu Aku adalah seorang bangsawan dan kebangsawanan itu pun telah aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya. Dahulu juga aku memiliki kekayaan dan semua kekayaan itu pun telah aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya.”

“Wahai Rasulullah. Sekarang aku tak punya apa-apa lagi. Tetapi engkau masih terus memperjuangkan agama ini. Wahai Rasulullah. Sekiranya aku mati sedangkan perjuanganmu belum selesai, sekiranya engkau hendak menyeberangi sebuah lautan, sekiranya engkau hendak menyeberangi sungai namun engkau tidak memperoleh rakit atau pun jembatan. Maka galilah lubang kuburku, ambillah tulang belulang ku. Jadikanlah sebagai jembatan untuk engkau menyeberangi sungai itu supaya engkau bisa berjumpa dengan manusia dan melanjutkan dakwahmu. Ingatkan mereka tentang kebesaran Allah. Ingatkan mereka kepada yang hak. Ajak mereka kepada Islam, wahai Rasulullah.”

Apa yang disampaikan Siti Khadijah kepada Rasulullah SAW itu sungguh membuat hati Rasulullah pilu.

Hingga tahun tersebut pun disebut sebagai tahun kesedihan (Aamul Huzni) dalam kehidupan Baginda Rasulullah.

_____
BETAPA mulianya hati seorang Siti Khadijah yang selalu mendorong dan mendukung suaminya agar tetap dalam kebenaran sampai memberikan segala yang ia miliki.

Hingga saat menjelang wafat pun ia hanya menggunakan pakaian yang sudah kumuh dengan 83 tambalan.

Andai semua wanita mencontoh apa yang dilakukan Siti Khadijah ini, yang cinta hanya berlandaskan iman dan akhlak semata-mata, tentunya rumah tangga akan menjadi harmonis tanpa percekcokan dan perselingkuhan.

Wallahu a’lam bishshawab.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also
Close
Back to top button