Di Malam Perang Badar Jibril pun Datang
Oleh aminuddin
Pemerhati Keislaman
MALAIKAT Jibril telah datang kepada Rasulullah SAW dan berkata kepada beliau,”Dengan apa kalian menyebut orang-orang yang berjuang di perang Badar ini?”
Rasulullah SAW menjawab, “Mereka adalah orang muslim terbaik.”
Maka, Jibril berkata, “Begitu pula dengan malaikat yang ikut serta dalam perang Badar ini. Mereka termasuk muslim terbaik.”
Diketahui jumlah kekuatan kaum muslimin saat perang Badar hanya sekitar 313 sampai 317 orang. Me reka terdiri dari kaum Muhajirin 82 atau 86 orang, Bani Aus 61 orang, dan kalangan Khazraj 170 orang.
Mereka berjalan dengan hanya membawa 2 kuda dan 70 unta. Maka, setiap dua orang atau tiga saling bergantian dalam mengendarai seekor unta.
Sangat berbeda jauh dengan ‘pasu kan’ kaum kafir Quraisy. Jumlah mereka mencapai 1.300 orang. Mereka membawa 100 tentara berkuda, 600 tentara berbaju besi, dan sejumlah unta yang sangat banyak jumlahnya.
Pasukan bangsa Quraisy ini dipim pin oleh Abu Jahal ..
Sa’ad ibn Muadz-pembawa bendera Anshar-pun saat itu angkat suara. Maka, ia pun segera bangkit dan berkata:
“Demi Allah, Kami telah beriman kepadamu, sehingga kami akan selalu membenarkanmu. Dan kami bersaksi bahwa ajaran yang engkau bawa adalah benar. Karena itu, kami berjanji untuk selalu mentaati dan mendengarkan perintahmu. Berangkatlah wahai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, jika itu yang engkau kehendaki. Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan nilai-nilai kebenaran, seandainya engkau membawa kami ke laut itu, kemudian engkau benar-benar mengarunginya, niscaya kami pun akan mengikutimu ..
Sungguh, tidak akan ada satu pun tentara kami yang akan tertinggal dan kami tidak takut sedikit pun kalau memang engkau mempertemukan kami dengan musuh-musuh kami esok hari …
Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang terbiasa hidup dalam pepe rangan dan melakukan pertempuran. Semoga Allah memperlihatkan kepa damu berbagai hal dari kami yang dapat memberikan kebahagiaan bagimu. Maka, marilah kita berjalan menuju berkah Allah.”
Ibnu Katsir rahimahullah menggambarkan keadaan Nabi SAW pada malam perang Badar.
“Pada waktu malam perang Badar , Rasulullah SAW melakukan shalat di dekat sebatang pohon. Dalam sujudnya beliau memperbanyak, ‘Ya Hayyuu, Ya Qayyum.’
Beliau mengulang-ngulangi ucapan itu , dan menekuni shalat tahajud sambil menangis dan berdoa terus menerus sampai pagi.
Dalam doanya beliau berkata; ‘Ya Allah aku mengingatkan-Mu akan janji-Mu, Ya Allah jangan Engkau meninggalkanku, Ya Allah jangan Engkau membiarkanku, Ya Allah jangan Engkau menyianyiakanku. Ya Allah ini adalah orang Quraisy, mereka telah datang dengan kesombongan mereka. Mereka telah menentang dan menuduh bohong utusan-Mu. Ya Allah mana pertolo ngan-Mu yang Engkau janjikan.’
Beliau berdoa hingga jubahnya terjatuh …
“Datanglah Abu Bakar, sahabat yang selalu menemaninya di kala suka dan duka. Sahabat yang menemani Rasulullah ketika dikejar bala tentara musuh di Gua Tsur. Sahabat yang memiliki hati yang begitu lembut. Dengan air mata ya ng menetes ia mengambil jubah Rasulullah SAW yang terjatuh kemudian mengembalikan ke pundak nya dan beliau mengikuti di belakang Rasulullah.
Dia berkata, “Wahai Nabi Allah, cukup bagimu mengingatkan Tuhanmu akan janji-Nya. Karena Ia akan memberikan kepadamu apa yang Ia janjikan. Maka Allah SWT menurunkan firman-Nya,” Agar Allah SWT menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa itu tidak menyukai nya.” ( QS Al-Anfaal 8)
Allah SWT pun menolongnya dengan mengirim malaikat-Nya