Muhammad yang Sangat Mencintai Khadijah
Oleh Aminuddin
Pemerhati Keislaman
SETAHUN setelah Khadijah wafat, ada seorang sahabiah datang menemui Rasulullah SAW.
Wanita ini kemudian bertanya. “Ya, Rasulullah. Mengapa engkau tidak menikah? Engkau memiliki 9 keluarga dan harus menjalankan seruan besar.”
Sambil menangis, Rasulullah SAW menjawab. “Masih adakah orang lain setelah Khadijah?”
Jika bukan karena perintah langsung dari Allah SWT, mungkin saja Rasulullah SAW tidak akan pernah menikah lagi untuk selama-lamanya karena ketulusannya mencintai Khadijah radhiyallahu‘anha.
Khadijah adalah sosok istri yang amat mencintai suaminya, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Khadijah senantiasa menyediakan setiap sarana yang dapat memberi ketenangan dan kesenangan kepada Rasulullah.
Jika beliau mengisyaratkan sesuatu, Khadijah langsung memenuhinya …
Khadijah benar-benar sepenuhnya memberi seluruh emosi, perasaan, bahkan hartanya kepada baginda Nabi Muhammad.
Ia begitu pengasih …
Diceritakan dalam Shirah Shahabiyah, kala itu Rasulullah SAW sedang berbincang dengan Khadijah.
Kemudian terpotong oleh salah seorang pelayan yang masuk ..
Ia berkata, “Tuanku, sesungguhnya Halimah binti Abdullah bin Al- Harits As-Sa’diyah memohon izin untuk bertemu dengan Anda berdua.”
Mendengar nama itu, Rasulullah dipenuhi dengan rasa kerinduan yang teramat dalam …
Bagaimana tidak?
Ia menghabiskan masa kecilnya bersama Halimah binti Abdullah bin Al-Harits As-Sa’diyah.
Khadijah langsung berdiri menyambut kedatangan Halimah …
Perbincangan pun mengalir hangat di antara mereka. Hingga sampai pada keadaan Rasulullah menanyakan keadaan ibu susu Nabi itu.
Halimah mengadukan kondisi hidupnya yang sulit dan kekeringan yang menimpa Bani Sa’ad kepada Rasulullah.
Mendengar hal itu, Rasulullah berbicara kepada Khadijah. Kemudian, Khadijah membalasnya dengan penuh kasih sayang.
Dengan senang hati ia menyerahkan 40 ekor kambing dan seekor unta untuk membawa air serta perbekalan yang cukup hingga Halimah sampai pada kampung halamannya.
Sebagai seorang istri, Khadijah merupakan istri yang pemurah. Khadijah selalu siap mengorbankan seluruh hartanya demi menyenangkan suaminya.
Rumah tangga Rasulullah dan Khadijah adalah rumah tangga berkah yang dibangun pada pondasi mawaddah, kasih sayang dan penuh cinta.
Sebagai istri, Khadijah tak pernah merasa lelah membahagiakan Rasulullah.
Pada hari itu, sempurnalah rumah tangga Khadijah dengan Rasulullah.
Ia membawa kabar bahagia bahwa ia sedang mengandung …
Rasulullah merasa bahagia dengan berita yang sangat berharga itu.
Khadijah merasa sangat senang. Ia merasa suaminya suatu saat akan menjadi orang besar di masa yang akan datang.
Sehingga, ia berharap dapat memberi keturunan kepadanya …
Ibnu Abbas ra menyebutkan putra-putri Rasulullah dan Khadijah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Khadijah melahirkan keturunan bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang terdiri dari dua laki-laki dan empat perempuan. Mereka adalah, Al-Qasim, Abdullah, Zainab, Fatimah, Ummu Kultsum dan Ruqayyah”.
Namun, semua anak Rasulullah SAW meninggal dunia saat beliau masih hidup, kecuali Fatimah.
Dari rumah yang penuh berkah itu, muncullah Fatimah yang kemudian menjadi pemimpin wanita ahli surga.