Oleh: H. Djuliar Rasyid ( Ketua Pembina Yayasan Dakwah & Pendidikan Al Furqon Palembang )
Al-Quran itu harus di baca, dikaji dengan ilmu, lalu pikirkan dengan makna sesungguhnya, baru kemudian Tadabburi. Dari kesemua tahapan itu, maka lahirlah pemahaman untuk menjadikan Al-Quran sebagai pedoman untuk menuntun ummat Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Islam adalah hidayah Allah, agama semua nabi, dan kitab suci Al-Quran adalah sumber utama ajaran Islam yang dianut oleh hampir seperempat penduduk dunia hari ini. Tidak ada satu buku atau kitab yang paling banyak dibaca dan dihafal di seluruh dunia serta dikaji dari berbagai pandangan keilmuwan melebihi Al-Quran.
Al-Quran menyuruh manusia belajar dari sejarah dan mengambil perbandingan dari kejayaan dan kejatuhan umat-umat terdahulu dalam rangka menghadapi masa depan.
Dalam satu Fuirman Allah SWT;” Sesungguhnya Kami menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya)/ (QS. Az Zhkhruf : 3). Karena akan mudah dipelajari dengan Bahasa Arab. Dan itu Allah yang mengemukakannya. Maka tiada alasan untuk belajar atau mentadabburi Al-Quran hingga memahaminya untuk menjadi prilaku sehari-hari. Kemudian dalam Firman Allah lainnya diulangi lagi;” Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.”(QS. Yusuf: 2)
“Dan sekiranya Al-Qur’an Kami jadikan sebagai bacaan dalam bahasa selain bahasa Arab niscaya mereka mengatakan, “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” Apakah patut (Al-Qur’an) dalam bahasa selain bahasa Arab sedang (rasul), orang Arab? Katakanlah, “Al-Qur’an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Fussilat/41: 44). Berarti semua manusia akan dengan mudah mempelajarinya jika mereka bersedia dengan tekun. Mereka yang istiqomah biasanya akan menjadikannya sebagai pegangan dalam menjalni kehidupan sehari-hari.
Al-Quran mendorong manusia agar mengembangkan kemampuan berpikir seimbang dengan kemampuan berzikir, mengingat Allah. Al-Quran menginspirasi perkembangan ilmu pengetahuan dan mengajarkan peran dan tanggungjawab manusia yang diberi amanah ilmu. Al-Quran sebagai pedoman hidup (manhaj al-hayah) menuntun umat manusia agar memperoleh keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Ada empat fakta seputar Al-Quran sesuai surat Al-Israa [17] ayat 105 yang artinya: “Dan Kami turunkan (Al Quran) itu dengan sebenar-benarnya dan Al Quran itu telah turun dengan (membawa) kebenaran. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. dan Al-Hijr [15] ayat 9 ,:’ Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.’
H.S.M. Nasaruddin Latif dalam tulisannya Fakta dan Data Al Quran (1391 H) di laman Republika.co.id, menyebut, Kitab Suci Al-Quran adalah benar-benar Wahyu Ilahi yang diwahyukan-Nya kepada Nabi/Utusan-Nya, Muhammad SAW. Berisikan kebenaran dan senantiasa dipelihara keaslian dan keutuhan (authenticitasnya) dari tangan-tangan yang hendak merusak keaslian dan keutuhan serta keabadiannya sepanjang kurun zaman, sampai datang waktunya Iradat Ilahiyah akan mengangkatnya kelak di akhir zaman, menjelang pergantian kehidupan duniawi yang fana dengan Hari Akhirat yang kekal abadi.
Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama 17 Ramadan, 13 tahun sebelum hijrah/610 M. Turunnya wahyu pertama menandai pengangkatan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul terakhir. “Bacalah (ya Muhammad), dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang amat pemurah. Yang mengajarkan (menulis) dengan pena. Yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS Al Alaq [96]: 1-5)
Mushaf Al-Quran yang ada sekarang tidak berbeda dari yang dibaca oleh Nabi Muhammad dan para sahabatnya. Susunan 114 surat dan 6.000 ayat Al-Quran diberi tahu Malaikat Jibril yang datang setiap Ramadan kepada Nabi Muhammad dan Nabi memberi tahu para sahabat yang ditugaskan sebagai penulis wahyu. Al-Quran menjadi sumber ilmu dan pengetahuan yang dianugerahi dan menjadi way of life bagi setiap umast.
Kehadiran Al-Quran, adalah tonggak perubahan fundamental dalam sejarah umat manusia dan peradaban dunia. Mari kita merenungkan pesan Nabi Muhammad dalam Hadisnya, Wahai ahli Al-Quran. Janganlah kamu perbantal Al-Quran itu, tetapi bacalah dan ambillah pelajaran dari Al-Quran untuk kehidupanmu di dunia ini.
Editor: Bangun Lubis