Kunci Sukses Rasulul lah SAW Dalam Berbisnis

Penulis : Aminuddin
Pekerjaan : Mantan Pekerja Media
Wahai saudara-saudaraku para pedagang …
Hari Sabtu (8/10) depan kita akan mem peringati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.
Hari kelahiran beliau yang kita peringati setiap tahun di bulan Rabiul Awal.
Banyak hal yang bisa kita petik dan tela dani dari beliau.
Di antaranya cara beliau berbisnis dan meraih sukses besar.
Sejarah telah mencatat itu dengan tinta emas.
Sedikitnya ada 5 kunci sukses Rasulullah SAW dalam berbisnis.
Apa saja?
Berikut penjelasannya.
1. Berproses
Di masa mudanya Nabi Muhammad SAW (umur 12 tahun) sering mengikuti pamannya berdagang ke negeri Syam (Suriah). Pada saat belum memiliki modal, beliau menjadi manajer perda gangan para investor (shohibul mal) berdasarkan bagi hasil.
Ketika usianya menginjak dewasa, Rasul telah berwirausaha/berdagang secara mandiri sampai berhasil memperluas bisnisnya hingga ke 17 negara. Hal ini membuat membuat beliau digelari
pemimpin (khalifah) dagang.
Di saat-saat inilah, Rasulullah SAW bertemu dengan Khadijah, seorang perempuan dengan sifat dewasa dan berbudi luhur, serta memiliki kekayaan yang berlimpah.
Khadijah lalu tertarik untuk menitipkan dagangannya untuk dijual oleh beliau.
Di pertengahan usia 30-an, Rasul banyak terlibat dalam bidang perdagangan se perti kebanyakan pedagang-pedagang lainnya.
2. Bersikap Jujur dan Amanah
Hebatnya, tidak satupun jenis bisnis ya ng beliau tangani mendapat kerugian. Ia juga empat kali memimpin ekspedisi perdagangan untuk Khadijah ke Suriah, Jorash, dan Bahrain di sebelah timur Semenanjung Arab.
Hal itu dikarenakan sifat jujur dan ama nah yang telah ditanamkan sejak kecil. Beberapa contoh di antaranya adalah Rasulullah SAW tidak pernah mengurangi takaran timbangan, selalu mengatakan dengan jujur tentang kondisi barang, baik kelebihan maupun kekurangannya.
Tidak jarang beliau juga justru mele bihkan takaran timbangan agar pembeli senang.
3. Ramah dan Ikhlas
Rasulullah SAW menjalankan bisnisnya dengan orientasi untuk mendapatkan berkah di dunia dan akhirat.
Selain bersikap ramah, santun dan selalu tersenyum kepada pembeli juga berda gang dengan ikhlas. Apabila sikap yang ditunjukkan tidak baik tentu pembeli juga tidak akan merasa senang.
4. Prinsip yang Baik
Rasulullah SWW ketika menjalankan usa hanya selain jujur dan ramah juga mem perhatikan hal-hal yang tidak boleh dila kukan saat berdagang.
Apa misalnya?
Menjual barang dengan kualitas buruk karena dapat menyebabkan kerugian yang bisa menjadi dosa baginya.
Beliau tidak pernah menjual barang yang tidak jelas kehalalannya, seperti khamr, patung berhala, dan sebagainya yang dilarang dalam Islam.
Beliau juga tidak melakukan penimbunan barang yang berimplikasi pada tergang gunya mekanisme jual-beli di pasar dan stok barang di pasar akan habis, hal ini akan merugikan pedagang lain. Ini termasuk perbuatan yang dzalim.
Prinsip lainnya yaitu beliau pegang ada lah tidak mengambil keuntungan secara tidak wajar. Artinya, harga barang yang dijual masih dalam batas wajar dan sesuai perhitungan pasar, tidak lebih murah atau lebih mahal.
Sehingga, pembeli tidak merasa terboho ngi dan menguntungkan kedua belah pihak (win-win solution).
Bukan cuma itu.
Rasulullah SAW membayarkan upah para pekerja dengan tepat waktu dan tidak pernah sekalipu menunda-nundanya.
Sebab para pekerja juga telah mengeluar kan energinya demi menjalankan usaha agar lancar. Jadi, berikan hak-nya seba gaimana yang telah disepakati.
5. Tidak Melupakan Ibadah
Kunci utama keberhasilan Rasulullah SAW dalam menjalankan bisnisnya adalah tidak melupakan ibadah.
Sepadat dan sesibuk apapun bisnis yang dijalankan, ibadah tetap menjadi nomor satu yang harus dilaksanakan agar bis nis yang dijalankan mendapat berkah.
Wahai saudara-saudaraku para pedagang …
Mulai hari ini mari kita teladani dan terap kan kunci sukses Rasulullah SAW dalam berbisnis ini.
Semoga rezeki dan keuntungan yang kita peroleh menjadi berkah dan berlimpah serta meraih sukses sebagaimana yang dicita-citakan.
__________
Sumber literasi : IDN Times