Mereka yang Paling Kaya, Mengerjakan Salat Pada Saat Subuh
Semua orang Islam telah dijamin Allah Rezekinya
SATUJALAN NETWORK – Siapa yang paling kaya ?. ‘Goerge Soros’ seorang penganut faham kapitalis yang paling berhambur uang, atau Bill Gates, yang punya Microsoft an memiliki duit triliunan?”. Jawaban itu bisa saja terlontar ketika hendak menjawab pertanyaan di atas.
Wajar jawaban itu, karena orang mengukur kekayaan itu hanya dengan harta duniawi. Namun, itu tidak berlaku dengan umat Islam yang mengukurnya dengan syariat.
Dalam syariat Islam, orang kaya sesungguhnya adalah mereka yang paling menerima kenyataan hidupnya. Istilah orang jawa, orang yang paling nrimo.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan; لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
“Kekayaan tidaklah diukur dengan banyaknya harta, namun kekayaan yang hakiki adalah kekayaan hati.” (HR. Bukhari dan Muslim; dari Abu Hurairah)
Rasa aman, kesehatan, dan kecukupan untuk hari ini merupakan kekuatan besar yang memberi cahaya pada akal sehingga bisa berpikir lurus dan tenang. Pikiran yang lurus dan konsisten kadang-kadang mampu mengubah seluruh perjalanan sejarah, bahkan seluruh perjalanan hidup seseorang. Inilah orang kaya yang aman dan sehat akalnya.
Mereka yang Memasuki Pagi dan Salat Subuh
Rasulullah bersabda, “Barang siapa memasuki pagi harinya dengan perasaan aman di rumahnya, sehat badannya, dan memiliki makanan untuk hari itu maka seolah-olah dunia dan seisinya telah menjadi miliknya.”( HR.. al-Tirmidzi )
Kaya hati, atau sering diistilahkan dengan “qana’ah“, artinya adalah ‘nrimo (menerima) dan rela dengan apa dan berapa pun yang diberikan oleh Allah Ta’ala padanya. Seberapapun rezeki yang diperolehnya, dia tidak mengeluh. Mendapat rezeki banyak, bersyukur; mendapat rezeki sedikit, bersabar dan tidak mengumpat.
Andaikan kita telah bisa mengamalkan hal itu, saat itulah kita bisa memiliki kesempatan besar untuk menjadi orang terkaya di dunia. Ujung-ujungnya, keberuntunganlah yang menanti kita, sebagaimana janji Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ
“Beruntunglah orang yang berIslam, dikaruniai rezeki yang cukup, dan dia dijadikan menerima apa pun yang dikaruniakan Allah (kepadanya).” (HR. Muslim; dari Abdullah bin ‘Amr)
Berdasarkan barometer di atas, bisa jadi orang yang berpenghasilan dua puluh ribu sehari dikategorikan orang kaya. Buat apa berjuta-juta tapi tetap merasa miskin. Adalah orang-orang yang merasa cukup kaya bila dirinya memperoleh keberkahan dan hatinya tenang. Dan percayalah dengan firman Allah Ta’ala yang menyebutkan:
وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِي الأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللّهِ رِزْقُهَا
“Tidak ada satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin rezekinya oleh Allah.” (QS. Hud:6)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menasihatkan,; إِنَّ أَحَدَكُمْ لَنْ يَمُوْتَ حَتَّى يَسْتَكْمِلَ رِزْقَهُ، فَلاَ تَسْتَبْطِئُوا الرِّزْقَ، وَاتَّقُوا اللهَ أَيُّهَا النَّاس، وَأَجْمِلُوْا فِي الطَّلَبِ، خُذُوْا مَا حَلَّ وَدَعُوْا مَا حَرُمَ
“Sesungguhnya, seseorang di antara kalian tidak akan mati kecuali setelah dia mendapatkan seluruh rezeki (yang Allah takdirkan untuknya) secara sempurna. Maka, janganlah kalian bersikap tidak sabaran dalam menanti rezeki. Bertakwalah kepada Allah, wahai manusia! Carilah rezeki secara proporsional, ambillah yang halal dan tinggalkan yang haram.” (HR. Al-Hakim; dari Jabir; dinilai sahih oleh Al-Albani).(*)
Penulis: Emil Rosmali