Ulah Penghianat Sangat Berbahaya, Bisa Membuat Kemunafikan
Nilai-nilai Islam yang agung nan suci sangat tidak sejalan dengan perbuatan zholim
Salah satu perilaku yang sangat dibenci Allah dan Rasul adalah berkhianat. Seseorang yang berkhianat pada kesepakatan yang telah dibangun atau terhadap amanah yang diberikan akan menemui kemalangan dalam hidupnya
Oleh: Bangun Lubis ( Jurnalis Satujalan Network )
SATUJALAN NETWORK – “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”. (QS. al-Anfal: 27).
‘Dari Abdullah bin Amr bin al Ash r .a. bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Empat sifat, barangsiapa yang empat itu ada padamu, maka ia adalah orang munafik murni. Dan barangsiapa yang ada padanya satu sifat maka terdapat satu sifat dari nifak, sehingga ia meninggalkannya, yaitu : apabila dipercaya ia khianat, apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia menyelisihi, dan apabila ia bertengkar ia keji”. (HR. Bukhari dan Muslim).
“Dari Abu Said al-Khudri ra. bahwa Nabi saw bersabda, “Setiap pengkhianat itu ada benderanya di setiap duburnya pada hari kiamat. dimana bendera itu ditinggikan sesuai dengan kadar khianatnya. Ketahuilah, tidak ada pengkhianat yang lebih besar khianatnya daripada amir umum”. (HR. Muslim).
“Dan (penduduk) negeri itu telah Kami binasakan ketika mereka berbuat zholim, dan telah Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka.” (QS. Al-Kahfi : 59)
Prof DR. H. Yuwono BIOMED, disebagian kajian yang disampaikannya di Masjid Al Furqon belum lama ini, memberikan seuntai kalimat satire atau yang menyindir betapa banyaknya oknum pemimpin yang ketika sudah diberikan amanah, namun mereka berhianat sehingga menyebabkan rakyatnya sengsara.
Pemimpin Harus Adil
Mengutip Alquran surat At-Tharik ayat 7, disebutkan bahwa hendaklah pemimpin harus sangat adil, pemimpin yang selalu memberikan hak rakyat dan amanah, serta tidak berkhianat. Dijelaskan , khianat adalah menyimpang atau mengingkari dari kepercayaan yang diberikan kepadanya. Adapun lawan daripada khianat adalah amanah, dapat dipercaya. yaitu dapat dipercaya terhadap kepercayaan yang diberikan kepadanya. Amanah merupakan ciri khas yang melekat pada iman, sedangkan khianat adalah tanda-tanda penyelewengan, kemunafikan, kekufuran.
Khianat termasuk salah satu sifat tercela dan terkutuk, merupakan tanda-tanda orang munafik serta termasuk perbuatan dosa yang Allah sangat murka kepada orang yang berkhianat. Allah Azza wa Jalla berfrman:
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”. (QS. al-Anfal: 27).
Nilai-nilai Islam yang agung nan suci sangat tidak sejalan dengan perbuatan zholim, khianat dan melanggar janji. Karena kezholiman adalah meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya, dan khianat adalah tidak memenuhi amanah, dan melanggar janji adalah akhlak yang tercela menurut kesepakatan orang-orang yang berakal.
Allah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa, Yang menciptakan seluruh makhluk, telah mengharamkan perbuatan zholim atas diri-Nya. Sebagaimana diterangkan dalam hadits Qudsi, Allah berfirman,; “Wahai segenap hambaku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan perbuatan zholim atas diri-Ku dan Aku telah menjadikan hal tersebut sebagai perkara yang haram antara sesama kalian, maka janganlah kalian saling menzholimi.” (HR. Muslim)
Larangan berkhianat dipertegaskan pula dalam hadis Nabi SAW antara lain disebutkan: ”Janganlah kamu mengkhianati orang yang mengkhianatimu (HR.Ahmad,at-Tabarani,Ibnu Hibbanr) dan “Tidak sempurna iman orang yang tidak memiliki sikap atau perilaku amanat” (HR.Ahmad dan Ibnu Hibban).
Hianat Muncul
Hianat itu muncul, terlalu berambisi (dengki). Kedengkian seseorang terhadap orang lain dapat membuatnya berkhianat, sebagai upaya untuk melampiaskan kedengkiannya dengan kedudukan posisi jabatan yang disandangkan tersebut atau suatu konspirasi jahat sebagaimana hal ini terlihat pada riwayat Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya. Karena dengki, saudara-saudara Yusuf tega mengkhianati ayah mereka yang telah mempercayai mereka untuk membawa Yusuf mengembalakan kambing,namun mereka membuangnya ke dalam sumur(QS.12:7-18).
Hianat juga muncul karena cinta terhadap dunia.Orang yang terlalu berambisi terhadap pangkat atau kemashuran atau harta benda duniawi akan memudahkan ia berkhianat kepada sesamanya apatah lagi ia mendapat dukungan para angguk-angguk dan yang dizalimi tadi tidak mendapat sebarang pembelaan sewajarnya.Namun hal ini telah pun diperingkatkan Nabi SAW dalam sabdanya : “Cinta kepada dunia merupakan pangkal segala kesalahan”(HR Ibnu Abi dan al-Baihaki).
Berrhianat Karen ambisi terhadap kedudukan atau pangkat umpamanya orang sedemikian akan teramat mudah mengkhianati sesamanya bila dalam hatinya tersimpan ambisi terhadap kedudukan dan pangkat. Dalam hal ini, al-Ghazali meriwayatkan sebuah hadis Nabi SAW: ”Cinta kepada harta benda dan kedudukan (Kebesaran) menimbulkan sifat curang di dalam hati sebagaimana air menumbuhkan sayur-sayuran.”
Pada hari kiamat nanti, Allah akan mengumpulkan para pengkhianat dengan membawa benderanya masing-masing, dan akan dikibarkan dengan ketinggian yang sesuai dengan kadar pengkhianatan yang dilakukan. Sebagaimana yang termaktub dalam hadits berikut : dari Abi Sa’id al-Khudri r.a, Rasulullah SAW bersabda, “Bagi setiap pengkhianat, pada hari kiamat nanti akan ada bendera di bagian belakangnya, yang bendera itu dikibarkan sesuai kadar pengkhianatannya. (H.R. Muslim)
Rasulullah SAW menerangkan, perbuatan yang termasuk berkhianat bukan saja tidak menunaikan amanah yang sudah dijanjikan, melainkan juga orang yang memakan harta yang bukan haknya, orang yang mempekerjakan seseorang tapi tidak menunaikan hak pembayarannya (gaji), juga para pemimpin yang mendzalimi umatnya. Perbuatan khianat itulah yang akan menghantarkan seseorang ke dalam neraka.
Allah SWT berfirman : Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh, dan mengadakan kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang memeroleh kutukan, dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (neraka). (QS. Ar-Ra’du : 25).(*)