DUNIA ISLAM

Inilah Penegasan Jaminan Allah Kepada Hamba-Nya, Diberikan Rahmat yang Luas

Sungguh ketiadaan ilmu dan ketidak fahaman terhadap kalimatullah atau firman Allah sebagaimana yang terbentang dalam Al Quranulkarim, sehingga membuat ummat Islam seringkali goyah dan gamang dalam menjalani kehidupan di muka bumi ini.

Padahal, dalam banyak ayat pada surah-surah firman Allah tersebut sudah ada jawaban atas pertanyaan setiap kita. Allah menyuruh hamba-Nya bertawakkal, mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya, jang melanggar rambu-rambu atas larangan Allah dan Rasul-Nya tersebut.

Untuk apa agar Allah memberikan rahmat dan keberkahan serta memenuhi semua kebutuhan hidupmu di dunia maupun di akhirat kelak. Lihat saja Firman Allah ini,; Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (mereka diberikan rezeki yang banyak).( Q.S, Al-Jin : 16).

Satu ayat ini saja sudah meliputi semua keinginan Hamba Allah. Tetapi, mereka jarang membaca al quran dan memahami isinya serta ragu atas perkataan Allah tersebut. Sehingga tidak pernah tenang dan sibuk dengan kehidupan duniawi semata dan lalaikan kewajiban perintah Allah dan Rasul-Nya.

Kalau sudah begitu bagaimana mungkin Allah mencukupi kebutuhannya. Tidak berjalan di atas jalan lurus dan berada pada jalur agama Islam yang diwajibkan seperti ibadah.

Kemudian kita simak pula Firman Allah yang ini; Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”. [Ath-Thalaq/65 : 3]

Tapi, berjanji harus bertawakkal, artinya mematuhi perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya. Barulah Allah mencukupkan keperluan umatnya ini. Memang benar, bahwa rezeki itu harus dijemput dengan cara bekerja. Tetapi yang paling perlu kita mengerti, bahwa Allah lah yang memenuhi kebutuhanmu setiap kita dalam kehidupan sehari-hari.

“Tidak suatu binatangpun (termasuk manusia) yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin oleh Allah rezekinya.”(QS. Hud: 6). Artinya Allah akan memberikan kesehatan, makan, minum untuk seluruh makhluk hidup di dunia ini. Ini adalah rezeki dasar yang terendah.

Baca Juga  Tidak Ada Kompromi tantang Suap dan Korupsi, itu Haram

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah telah menjamin rezeki setiap kita. Tulisan ini memang sengaja diarahkan pemenuhan kebutuhan soal rezeki, karena kelalaian manusia seringkali karena berhadapan dengan persoalan kebutuhan hidup yang namanya rezeki.

Jangan pula dilihat dari segi materi saja tetapi juga kesehatan, ketenangan, kegembiraan, keutuhan hidup dalam keluarga dan sebagainya.

Kalau sudah begitu, yang salah siapa? Tentu kita, yang tidak faham tidak mengerti dan bahkan belum tahu bahwa ada banyak ayat demikian jelas yang difirmankan Allah dalam Al Quran. Itulah makanya, kalau membaca al quran hendaklah juga setidaknya dengan artinya dan jika perlu dengan tafsir yang disampaikan para ahlinya.

Dengan begitu kita pun sedikit demi sedikit memahami apa yang diinginkan dan dijelaskan Allah dalam Al Quran. Mungkin dengan memahami juga maka kita akan bisa menjadi tenang, karena sesungguhnya ummat atau orang yang taat kepada Allah akan mendapat kecukupan yang diberikan oleh Allah padanya dalam hidup sehari-hari.

Tidak sedikit tapi bisa jadi dalam bentuk banyajk. Syaratnya bertawakllah dan ikutilah jalan yang lurus yang diperintahkan Allah dalam al quran.

Kata Allah dalam firman-Nya; Mereka menjawab: “Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa”. (QS. Al Hijr :55). Lalu, jika ada kesulitan tentu jangan sampai glabakan. Ini sebagai penyadaran kepada kita. Karena itu biasanya adalah ujian dari Allah.

Dalam Alquran tertulis janji Allah, ”Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan (saja) mengatakan: Kami telah beriman, lantas tidak diuji lagi? Sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan mengetahui orang-orang yang dusta” (QS Al Ankabut: 2-3).

“Jika Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Dia menyegerakan hukuman di dunia. Jika Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya, maka Dia menahan hukuman kesalahannya sampai disempurnakannya pada hari Kiamat” (HR Imam Ahmad, At Turmidzi, Hakim, Ath Thabrani, dan Baihaqi).

Baca Juga  Ambil Hikmah Dibalik Musibah, Ada Balasan Kemudahan dan Pahala yang Besar Bila Bersabar

Eloklah rasanya, mulai sekarang kita harus memahami banyak soal dalam alquran agar mengetahui bagaimana sayangnya Allah kepada hamba-Nya. Yang penting bagaimana agar kalian tetap berada di jalan Allah.

Dalam firman Allah yang artinya: “Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).

Dari ayat di atas dapat kita pahami bahwa Allah akan memberi kemurahan rezeki kepada setiap hamba-Nya apabila hamba itu bertakwa. Maka dari itu, kita harus selalu berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya

Allah SWT berjanji akan menolong orang-orang yang beriman. Sebagaimana firman Allah SWT, “… Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.” (QS. Ar-Ruum: 47).

Diberikan advokasi atau pembelaan (ad-difa’). Allah SWT berfirman, ”Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang ber¬iman…” (QS. Al-Hajj:38).

Mendapatkan perlindungan kasih sayang (Al-wilayah). Allah SWT berfirman, ”Allah Pelindung orang-orang yang beriman…. ” (QS. Al-Baqarah: 257)

Latas, apa lagi yang harus dikhawatirkan jika Allah akan menjamin semua kebutuhan hidup, atau dengan kata lain, bahwa Allah melindungi setiap hamba-Nya. Tentu tingga kitalah yang harus berpikir dan merenungkan kesemua ini.

Bahwa Alah begitu sayang dengan Hamba-Nya dan Allah memang Maha Pengasih dan Penyayang dan memberikan rahmat-Nya kepada setiap kita. Sifat Allah itu tentu harus kita jadikan pula sebagai sifat pada diri kita dalam kehidupan ini.(*)

Penulis: Bangun Lubis

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button