Ujian Hari Ini, Kebahagiaan Esok Hari

Oleh: Zulfikar Farida – Ustadzah Di Kota Medan
Adakalanya kesulitan dan ujian yang engkau terima hari ini adalah kebahagiaan yang tertunda, dan kemudahan yang sedang disiapkan Allah sebagai jawaban atas segala soal kehidupanmu.
Hidup tidak selalu berjalan di jalan yang lurus tanpa kelok. Ada saatnya engkau harus melewati tanjakan yang terjal, menahan perih dalam diam, dan menapaki jalan berkerikil yang menyakitkan. Namun di situlah letak ujian keimanan: apakah engkau tetap yakin pada kasih sayang Allah ketika semua pintu tampak tertutup?
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.”(QS. Al-Insyirah: 6)
Ayat ini bukan sekadar kalimat penghiburan, melainkan janji pasti. Bahwa setiap kesulitan tidak datang sendirian. Ia membawa serta kemudahan yang mungkin belum tampak di depan mata, tapi sudah Allah tuliskan di lembar kehidupanmu.
Ketika engkau merasa gagal, jangan buru-buru menyesali takdir. Bisa jadi, Allah sedang melindungimu dari sesuatu yang lebih buruk. Saat engkau kehilangan, jangan langsung berputus asa. Mungkin Allah sedang menyiapkan ruang kosong di hatimu agar bisa diisi dengan sesuatu yang lebih indah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia ditimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu pun baik baginya.” (HR. Muslim)
Begitulah kehidupan seorang mukmin. Ujian bukan hukuman, melainkan sarana untuk menaikkan derajat. Kesulitan bukan tanda kebencian Allah, tapi justru bukti bahwa Dia masih memperhatikan dan menguatkanmu.
Maka, ketika engkau sedang berada di titik lemah, jangan menyerah. Tetaplah berdoa, bersabar, dan berusaha. Biarkan air matamu menjadi saksi keteguhan iman, bukan tanda keputusasaan. Karena di balik setiap luka, ada kasih sayang Allah yang sedang bekerja dengan cara yang tidak selalu engkau pahami.
Yakinlah, setiap badai pasti berlalu. Dan ketika sinar mentari kembali menyapa, engkau akan tersenyum sambil berbisik, “Inilah jawaban dari segala sabarku.”
–



