“Islam di Tanah Komering: Sejarah, Ulama, dan Warisan Peradaban OKU”

Berikut rangkuman **perkembangan Islam di wilayah Ogan Komering Ulu (OKU), termasuk area OKU Selatan dan sekitarnya:
1. Masuk dan Awal Penyebaran Islam di Wilayah OKU
Menurut riset di *Komering Betung* (sebagian wilayah OKU), Islam mulai berkembang pada abad ke-16 hingga abad ke-18. Tokoh penting seperti **Tuan Di Pulau** (Sayid Hamimul Hamiem) berperan sebagai perintis penyebaran Islam. Faktor utama penyebaran adalah kehadiran ulama dan berakhirnya konflik suku Abung vs Komering sekitar abad ke-17. ([ResearchGate][1])
Di sisi lain, dalam konteks Sumatera Selatan secara umum, Islam berkembang pesat sejak terbentuknya pemerintahan bercorak Islam pada Kesultanan Palembang, yang kemudian menyebar hingga wilayah hulu seperti sepanjang Sungai Ogan dan Sungai Komering, terutama pada abad ke-18 hingga abad ke-19. ([IPM2KPE][2])
2. Tokoh Ulama dan Masa Dakwah Awal
Berdasarkan penelusuran lokal di OKU Timur, terdapat beberapa ulama berperan awal dalam penyebaran Islam:
* Tuan Umar Baginda Saleh: menyebarkan Islam di dusun Mandayun (±1575–1600 M)
* Tuan Tanjung Darussalam (juga dikenal Sayid Ahmad): di Adumanis (Marga Semendawai Suku III)
* Tuan Di Pulau (Sayid Hamimul Hamiem): di Dusun Negara Sakti (Semendawai Suku II) ([Repository UNSRI][3], [Wikipedia][4])
Informasi ini juga dijelaskan dalam salah satu PDF yang mencatat perkembangan Islam dan tokoh ulama sebagai aktor penting dalam proses Islamisasi. ([Repository UNSRI][3])
3. Sumber Sejarah dan Penjelasan Tambahan
Menurut studi di *Akademia.edu*, Islam mulai masuk di Marga-marga Kisam, Balayan, Tenang, sejak era 1900–1918 M, berdasarkan paparan H. Barnawy Umary dalam seminar tahun 1984. ([Academia][5])
Dalam konteks OKU Timur, penyebaran juga terjadi di Desa Tanjung Sari, mulai sekitar tahun 1938 hingga 1967, dipengaruhi oleh transmigrasi dan adanya naskah Tauhid—meski sumber khusus ini berupa skripsi dan tidak dirangkum secara detail dalam cuplikan tadi, namun disebut sebagai objek kajian dalam PDF repository akademik. ([Repository UNSRI][3])
4. Gambaran Demografis Islam di OKU Selatan Saat Ini
Berdasarkan data sensus 2020, di Kabupaten **OKU Selatan** lebih dari **99,5 % penduduknya beragama Islam**. Bahkan terdapat **427 masjid**, dibandingkan hanya segelintir rumah ibadah dari agama lain. ([Wikipedia][6])
5. Rangkuman Ringkas Berdasarkan Periode dan Tokoh
| Periode / Lokasi | Tokoh Ulama / Peristiwa Penting |
| —————————————– | ————————————————————— |
| ±1575–1600 M (Mandayun) | Tuan Umar Baginda Saleh |
| ±1600-an (Semendawai Suku III & II) | Tuan Tanjung Darussalam (Sayid Ahmad), Tuan Di Pulau |
| Abad ke-16–18 (Komering Betung) | Tokoh utama Islamisasi: Sayid Hamimul Hamiem, usai konflik suku |
| Abad ke-18–19 (Hulu Sungai Ogan/Komering) | Penyebaran via Kesultanan Palembang |
| 1900–1918 (Marga Kisam, Balayan, Tenang) | Mulai masuk Islam menurut seminar H. Barnawy Umary |
| 1938–1967 (Tanjung Sari OKU Timur) | Islam berkembang lewat transmigrasi dan naskah Tauhid |
| 2020 (OKU Selatan) | > 99,5 % Muslim, 427 masjid |
6. Rekomendasi Kutipan dan Sumber
Jika kamu ingin mencantumkan kutipan atau referensi, kamu bisa gunakan:
“Sayid Hamimul Hamiem — dikenal sebagai Tuan Di Pulau — merupakan tokoh perintis perkembangan Islam di Komering Betung pada abad ke-16 hingga abad ke-18, dipacu oleh kehadiran ulama dan berakhirnya konflik suku.” ([ResearchGate][1])
“Proses penyebaran Islam di Sumatera Selatan, termasuk wilayah hulu Sungai Ogan dan Komering, diperkuat oleh pemerintahan bercorak Islam pada abad ke-18 hingga abad ke-19.” ([IPM2KPE][2])
Atau untuk data demografis modern: “Menurut sensus 2020, lebih dari 99,5 % penduduk OKU Selatan beragama Islam dan wilayah tersebut memiliki 427 masjid.” ([Wikipedia][6])
Editir: Bangun Lubis I dari berbagai sumber