SYARIAH

Allah Selalu Menjagamu Setiap Desah Nafasmu

Oleh Bangun Lubis

Hidup adalah perjalanan panjang yang penuh misteri. Ada saat-saat di mana kita merasa begitu bersemangat, berlari mengejar mimpi, dan yakin pada kekuatan diri.

Namun, tak jarang pula kita terhempas dalam kepahitan, terdiam di persimpangan, bahkan terjerembab dalam ujian yang terasa begitu berat.

 

Di tengah naik-turunnya kehidupan ini, ada satu kebenaran yang sering kita lupakan: **Allah selalu menjagamu setiap desah nafasmu.**

 

Bukti Kasih Sayang yang Tak Terlihat

Pernahkah kita menyadari betapa berharga satu tarikan napas? Saat napas berjalan lancar, kita jarang berpikir bahwa itu adalah nikmat. Namun, ketika sekali saja kita merasa sesak, barulah kita sadar: udara yang masuk dan keluar dari paru-paru adalah karunia yang tak ternilai.

Allah-lah yang menuntun setiap desah itu. Ia mengizinkan kita bernafas, mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh, dan menjaga kita dalam keadaan sadar maupun tertidur.

Al-Qur’an mengingatkan: “Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan ajal (umur) yang telah ditentukan…”* (QS. Al-An’am: 60).

Baca Juga  Menyalakan Semangat Menjalani Hidup: Cahaya dari Wahyu dan Teladan Salafus Shalih

Ayat ini menegaskan bahwa bahkan ketika kita tak lagi sadar, Allah tetap menjaga kita. Ia tidak pernah lengah, tidak pernah lelah, dan tidak pernah meninggalkan hamba-hamba-Nya.

Tidak Pernah Sendiri

Kadang manusia merasa kesepian. Doa yang dipanjatkan seakan tak berjawab, usaha yang dilakukan seolah tak berbuah, dan hati pun berbisik lirih: “Apakah aku benar-benar sendiri?”

Namun, kenyataannya tidak. Allah berfirman:”Dan sungguh Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”* (QS. Qaf: 16).

Betapa menenangkan ayat ini. Allah lebih dekat dari siapapun. Bahkan sebelum bibir kita berucap, Dia sudah tahu isi hati. Sebelum air mata jatuh, Dia sudah mendengar keluh kesahnya.

Penjagaan yang Menyeluruh

Penjagaan Allah bukan hanya pada jasad, tetapi juga pada jiwa. Ketika hati gelisah, Dia menurunkan ketenangan. Ketika pikiran kalut, Dia memberi jalan keluar. Bahkan ketika kita terjatuh dalam dosa, Dia tetap membuka pintu ampunan.

Rasulullah SAW pernah bersabda: “Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu…”* (HR. Tirmidzi).

Baca Juga  Berbuat Baik kepada Orang Lain: Jalan Menuju Kebaikan Ilahi

Hadis ini mengajarkan keseimbangan. Allah selalu menjaga, tetapi kita pun dituntut menjaga iman, menjaga hati, dan menjaga ketaatan. Karena penjagaan-Nya bukan sekadar pasif, melainkan juga mengalir dalam ikatan timbal balik antara hamba dan Rabb-nya.

Hidup dengan Zikrulloh

Jika Allah selalu menjaga setiap desah nafas, tidakkah pantas kita menjadikan napas itu sebagai zikir? Tarikan napas bisa diiringi dengan “Alhamdulillah”, hembusannya dengan “Subhanallah”. Dengan begitu, hidup bukan hanya rutinitas biologis, melainkan ibadah yang berkelanjutan.

Setiap langkah menjadi syukur, setiap gerak menjadi doa, dan setiap detik kehidupan menjadi bukti cinta kepada-Nya.

Hidup memang melelahkan, tapi keyakinan ini menenangkan: **Allah selalu menjagamu setiap desah nafasmu.** Ia tidak pernah tidur, tidak pernah lalai, dan tidak pernah meninggalkan hamba-Nya walau sekejap.

Maka jangan takut pada kesendirian. Jangan gentar pada kesulitan. Sebab, selama napas masih berhembus, berarti ada cinta Allah yang terus mengalir. Dan selama itu pula, kita selalu berada dalam lindungan-Nya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button