Menelusuri Cahaya Perjuangan Rasul — Jamaah Privat Mega Wisata Laksanakan City Tour Penuh Makna di Madinah

Satujalan.com, MADINAH (22 Oktober 2025) – Udara pagi di Kota Nabi terasa lembut ketika rombongan jamaah umroh privat Mega Wisata Travel bersiap meninggalkan Hotel Al Andalus Darussalam untuk melaksanakan city tour pada Rabu (22/10).
Di bawah bimbingan Bapak Asep Suhendar, perjalanan ini bukan sekadar wisata religi, tetapi juga napak tilas spiritual — menelusuri jejak perjuangan dan kasih sayang Rasulullah ﷺ di tanah suci Madinah al-Munawwarah.
Rombongan dijadwalkan berangkat pukul **07.00 waktu setempat**, dengan rute kunjungan ke lima lokasi bersejarah: Masjid Quba, Kebun Kurma, Jabal Uhud, Masjid Khandaq, dan Masjid Qiblatain.
Setiap tempat menjadi saksi bisu perjuangan, ketulusan, dan cinta Nabi Muhammad ﷺ kepada umatnya.
Masjid Quba — Masjid Pertama yang Dibangun Rasulullah
Perhentian pertama adalah **Masjid Quba**, masjid pertama yang dibangun Rasulullah ﷺ setelah hijrah dari Makkah ke Madinah. Beliau sendiri ikut meletakkan batu pertamanya dengan tangan mulia. Dalam sebuah hadits disebutkan, *“Barang siapa berwudhu dari rumahnya kemudian shalat dua rakaat di Masjid Quba, maka baginya pahala seperti umrah.”
Di tempat inilah jamaah Mega Wisata memulai tour dengan penuh haru, menghayati bagaimana kesederhanaan dan kebersamaan menjadi fondasi awal peradaban Islam.
Kebun Kurma — Saksi Keberkahan Tanah Madinah
Selanjutnya, jamaah mengunjungi Kebun Kurma, salah satu tempat favorit jamaah umroh di Madinah. Di sini, para jamaah berkesempatan melihat langsung pohon kurma yang tumbuh subur di tanah penuh berkah ini, serta membeli kurma segar khas Madinah seperti Ajwa, Sukari, dan Safawi.
Selain menjadi tempat berbelanja, kunjungan ini mengingatkan jamaah akan sabda Rasulullah ﷺ, “Barang siapa makan tujuh butir kurma Ajwa di pagi hari, maka ia tidak akan terkena racun dan sihir pada hari itu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Jabal Uhud — Gunung yang Mencintai dan Dicintai Rasulullah ﷺ
Perjalanan kemudian berlanjut ke Jabal Uhud, gunung yang disebut Nabi ﷺ sebagai gunung yang mencintai beliau dan beliau pun mencintainya. Di sinilah terjadi Perang Uhud salah satu pertempuran besar dalam sejarah Islam.
Para jamaah berdiri di kaki gunung dengan perasaan haru, mengenang para syuhada yang gugur, termasuk paman Rasulullah ﷺ, Sayyidina Hamzah bin Abdul Muthalib.
Udara sejuk Madinah terasa berbeda di tempat ini — seolah mengajarkan tentang keteguhan, pengorbanan, dan cinta yang abadi dalam perjuangan menegakkan kalimat Allah.
Masjid Khandaq — Mengingat Strategi dan Kesabaran di Tengah Ujian
Kunjungan berikutnya adalah Masjid Khandaq (Masjid Sab’ah), yang dibangun di sekitar lokasi parit besar yang pernah digali Rasulullah ﷺ dan para sahabat saat menghadapi pasukan sekutu Quraisy dalam Perang Khandaq.
Tempat ini menjadi simbol kecerdasan strategi dan kesabaran dalam menghadapi tekanan. Di sinilah jamaah diajak merenungi betapa setiap ujian dalam hidup, bila dijalani dengan iman dan kebersamaan, akan selalu berbuah kemenangan.
Masjid Qiblatain — Saksi Perubahan Arah Kiblat
Tujuan terakhir adalah Masjid Qiblatain, masjid dua kiblat yang menjadi saksi turunnya perintah Allah untuk mengubah arah kiblat dari Baitul Maqdis (Yerusalem) ke Ka’bah di Makkah.
Peristiwa ini menandai kemandirian umat Islam sebagai umat yang berdiri tegak di atas wahyu Ilahi. Jamaah Mega Wisata melaksanakan shalat di masjid ini dengan perasaan syukur dan takzim, menyadari bahwa setiap perubahan yang datang dari Allah selalu membawa hikmah dan petunjuk menuju kebenaran.
Semoga seluruh jamaah Mega Wisata memperoleh ibadah umroh yang maqbul, sehat lahir batin, dan pulang dengan hati yang lebih dekat kepada Allah Ta’ala.
“Barakallah fikum