M O Z A I K

Menenangkan Hati di Tengah Kesulitan: Jalan Islami Menuju Ketenteraman

Bangun Lubis - Wartawan

Hidup sering kali menghadirkan ujian yang membuat hati terasa sempit, jiwa gelisah, dan pikiran dipenuhi kerisauan. Ada saat-saat di mana kita merasa tidak berguna, tidak berdaya, bahkan merasa sendiri dalam menghadapi beratnya kehidupan.

Namun, Islam datang untuk menenangkan hati kita, mengingatkan bahwa kesulitan bukan akhir dari segalanya, melainkan jalan menuju kedekatan dengan Allah.

Allah ﷻ berfirman: “Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 5-6)

Ayat ini menjadi janji ilahi bahwa tidak ada kesempitan tanpa kelapangan, tidak ada derita tanpa obat penenang, dan tidak ada gelap tanpa cahaya.

1. Jangan Biarkan Hatimu Tenggelam dalam Kesedihan

Kesusahan hati seringkali datang dari perasaan tak berdaya menghadapi keadaan. Rasulullah ﷺ mengajarkan doa indah untuk menolak kegelisahan:

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih dan gelisah, dari lemah dan malas, dari sifat penakut dan bakhil, serta dari lilitan hutang dan tekanan manusia.”(HR. Abu Dawud)

Baca Juga  Ketika Rumah Tak Hanya Tempat Tinggal, Tapi Sumber Kedamaian Bersama Tetangga

Doa ini mengajarkan kita untuk menyerahkan segala rasa susah kepada Allah, Sang Penolong yang tak pernah meninggalkan hamba-Nya.

2. Ketenangan Ada pada Zikir

Sering kali hati yang gelisah hanya bisa ditenangkan dengan mengingat Allah. Betapa banyak orang merasa kosong walau bergelimang harta, namun menjadi damai hanya dengan sebutan nama Allah.

Allah ﷻ berfirman:”Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”(QS. Ar-Ra’d: 28)

Maka jangan biarkan lisan kita kering dari dzikir. Ucapkan *subhanallah, alhamdulillah, la ilaha illallah, Allahu akbar*. Itulah kunci ketenangan yang tak bisa dibeli dengan apa pun.

3. Merasa Bermanfaat, Meski Kecil

Kesedihan kadang datang karena kita merasa tidak berguna. Padahal, sekecil apa pun kebaikan yang kita lakukan akan bernilai besar di sisi Allah.

Rasulullah ﷺ bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”(HR. Ahmad)

Baca Juga   Syukur yang Mengundang Rezeki dan Jalan Keluar

Memberi senyum, mengucap salam, membantu orang lain walau hanya dengan kata-kata yang baik — semua itu bisa menjadi obat hati dan membuat hidup kita berarti.

4. Belajar Ridha atas Takdir

Kesulitan hidup mengajarkan kita arti berserah. Ridha bukan berarti pasrah tanpa usaha, melainkan menerima takdir Allah sambil tetap berikhtiar. Dengan ridha, hati menjadi lebih ringan.

Sahabat satu jalan, jangan biarkan kesedihanmu menenggelamkanmu. Ingatlah bahwa setiap ujian adalah tanda kasih Allah agar kita kembali mendekat kepada-Nya. Bersyukur, berzikir, berbuat baik, dan berserah diri adalah jalan agar hati menjadi tenang.

Mungkin hari ini engkau merasa rapuh, tetapi di sisi Allah engkau berharga. *Hidupmu berarti, bahkan ketika engkau hanya mampu berdoa.*

Semoga Allah senantiasa menenangkan hati-hati kita dan menjadikan kita hamba-Nya yang kuat, sabar, dan bermanfaat.

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button