Allah Mengundang Umroh: Untuk Menghapus Dosa, Mengikis Kemiskinan dan Mengabulkan Doa

Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Allah…” (QS. Al-Baqarah: 196)
SATUJALAN.com – Dalam sunyi malam dan panasnya padang pasir, jutaan langkah kaki bergerak menuju satu titik yang sama: Baitullah. Di tanah gersang Mekah yang kini bercahaya itu, hadir jutaan jiwa dari penjuru dunia, menyatu dalam satu harap dan satu cinta: memenuhi panggilan Allah.
Mereka adalah tamu-tamu-Nya. Para musafir iman yang telah menanggalkan segala status, jabatan, dan nama, menjelma menjadi hamba yang hanya berbalut dua helai kain putih: ihram.
Mereka datang bukan untuk berdagang, bukan pula untuk melancong, melainkan untuk menempuh perjalanan rohani yang mulia: Umroh.
Apa Itu Umroh?
Secara bahasa, umroh berarti berkunjung. Dalam istilah syariat, umroh adalah ibadah yang dilaksanakan dengan ihram, tawaf mengelilingi Ka’bah, sa’i antara Shafa dan Marwah, dan ditutup dengan tahallul (memotong sebagian rambut).
Meskipun tidak wajib seperti haji, umroh adalah ibadah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan), bahkan dianggap wajib oleh sebagian ulama bila seseorang memiliki kemampuan. Ini merupakan pendapat Imam Syafi’i dan Imam Ahmad.
Dalil Keutamaan Umroh dalam Al-Qur’an
Allah berfirman:“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Allah…”(QS. Al-Baqarah: 196)
Dalam ayat ini, Allah menyandingkan haji dan umroh — menandakan bahwa keduanya merupakan ibadah agung. Haji memang hanya diwajibkan sekali seumur hidup bagi yang mampu, namun umroh bisa dilakukan berkali-kali sebagai bentuk cinta dan penghambaan.
Firman lain menyebutkan:“…Dan barang siapa mengerjakan suatu kebajikan, niscaya Allah akan melipatgandakan (pahala) kebajikan itu baginya; dan Allah memberi rezeki dari sisi-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki.”
(QS. Al-Baqarah: 261)
Setiap langkah saat umroh, setiap tetesan keringat, bahkan setiap rasa letih yang dirasa — semua bernilai ibadah, penuh berkah dan ganjaran yang tak ternilai.
Mendengarkan tentang Balasan Umroh
Rasulullah ﷺ bersabda:“Umroh ke umroh berikutnya adalah penghapus dosa di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasan kecuali surga.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Subhanallah. Bayangkan, jika seseorang menunaikan umroh tahun ini lalu mengulanginya tahun depan, dosa-dosanya di antara dua umroh itu diampuni — tentu dengan syarat menjauhi dosa besar dan memperbanyak taubat.
Rasulullah ﷺ juga bersabda: “Orang-orang yang berhaji dan berumroh adalah tamu-tamu Allah. Jika mereka berdoa kepada-Nya, Dia mengabulkannya. Jika mereka meminta ampunan, maka Dia mengampuninya.”
(HR. Ibnu Majah – Hasan)
Ibadah umroh bukan sekadar ritual fisik. Ia adalah undangan dari langit. Mereka yang berangkat bukan sembarang tamu — mereka adalah dhiyaafuLlah, tamu-tamu Allah. Maka berbahagialah bagi yang telah atau akan berangkat, karena mereka telah menerima undangan penuh kemuliaan dari Ar-Rahman.
Pandangan Ulama Mengenai Umroh
Imam An-Nawawi rahimahullah menyatakan: “Umroh sangat dianjurkan dan sebaiknya dikerjakan secara berulang, terutama di bulan Ramadhan.”
Rasulullah ﷺ bersabda: “Umroh di bulan Ramadhan sebanding dengan haji bersamaku.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Imam Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni menyampaikan bahwa keutamaan umroh sejajar dengan amalan-amalan besar lainnya, karena mengandung unsur pengorbanan, kesungguhan, dan doa di tempat paling mustajab di muka bumi.
Apa yang Diperoleh dari Umroh?
- Penghapusan dosa-dosa kecil
Sebagaimana disebut dalam hadits, umroh menjadi sebab diampuninya dosa-dosa antara dua umroh. - Pengabulan doa
Di depan Ka’bah, di Multazam, di antara sa’i Shafa-Marwah — langit terasa terbuka. Banyak yang bersaksi bahwa doanya dikabulkan usai berumroh: dari urusan jodoh, keturunan, kesembuhan, hingga rezeki yang berlimpah. - Kebersihan jiwa dan ketenangan batin
Umroh adalah perjalanan hijrah ruhani. Ia menyucikan hati yang lelah oleh dunia. Tangis di hadapan Ka’bah, dzikir di Raudhah, dan kepasrahan sepanjang ibadah, menjadikan hati kembali jernih dan damai. - Peningkatan iman dan kesadaran akhirat
Umroh menjadi titik balik. Banyak yang pulang dengan semangat baru, lebih rajin beribadah, dan lebih sadar akan kehidupan akhirat. - Bahkan, umroh bisa menjadi sebab terkikisnya kemiskinan
Dengan keikhlasan, pengorbanan, dan keberangkatan atas nama Allah, umroh menjadi jalan pembuka rezeki yang tidak disangka-sangka.
Mengapa Harus Menyegerakan Umroh?
Rasulullah ﷺ bersabda:“Bersegeralah kalian untuk menunaikan haji (dan umroh), karena salah seorang dari kalian tidak tahu apa yang akan menimpanya.”
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah – Shahih)
Kesehatan, rezeki, dan kesempatan tidak selalu hadir. Maka bila ada kemampuan, jangan tunda. Siapa tahu, di antara jutaan yang berangkat, Allah memilih kita untuk pulang sebagai pribadi yang diampuni, dicintai, dan dijaga oleh-Nya.
Perjalanan yang Tak Akan Disesali
Umroh bukan sekadar perjalanan. Ia adalah perjalanan cinta, pembersihan dosa, pengabulan doa, dan penguatan iman. Di hadapan Ka’bah, kita menyadari betapa kecilnya kita — dan betapa agungnya Allah. Kita menangis, memohon, dan berjanji untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Dan Allah… Allah tidak akan mengecewakan hamba-Nya yang datang dengan hati penuh harap. Maka bagi yang belum berangkat, semoga segera dimampukan. Bagi yang sudah, semoga kerinduan itu tak pernah padam.
Dan bagi semua, semoga umroh menjadi jalan menuju ridha dan surga-Nya.
“Dan Allah menyeru ke Darussalam (surga), dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.” (QS. Yunus: 25)
Penulis: Bangun Lubis
Mega Wisata mengajak anda untuk ikut dalam rombongan jamaah Umroh yang akan berlangsung pada musim Awal Umroh 2025 mulai Juli 2025 hingga Umroh awal Tahun Januari 2026.
Hubungi Kantr Pusat Mega Wisata
Jl. Jenderal Sudirman No 75 Palembang
Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, hubungi: 0812-9159-2888 (Admin Mega Wisata)
Atau kunjungi: mymegawisata.com