< Bangkit Lagi — Karena Hidup Tak Berhenti Saat Kita Jatuh - Satujalan.com
M O Z A I K

Bangkit Lagi — Karena Hidup Tak Berhenti Saat Kita Jatuh

 

Oleh: Bangun Lubis

Hidup ini tak selalu lurus dan terang. Ada saat di mana langkah terasa berat, pandangan buram, dan semangat seperti redup perlahan. Kadang, kita berada di titik yang bahkan untuk sekadar berdiri pun rasanya sulit. Kita jatuh—bukan sekali, mungkin berkali-kali. Tapi satu hal yang perlu selalu kita ingat: **jatuh bukan akhir dari segalanya**.

Kita boleh terjatuh, boleh lelah, boleh menangis, tapi jangan lupa—**bumi tempat kita jatuh adalah tempat kita berpijak untuk bangkit lagi**. Selama napas masih berhembus, harapan tidak pernah benar-benar mati. Allah masih memberi kita waktu, peluang, dan kekuatan, meski sering kita tak menyadarinya.

Setiap manusia pernah mengalami masa sulit. Orang yang tampak kuat bukan berarti tidak pernah lemah. Mereka hanya pernah melalui banyak badai dan belajar bagaimana bertahan. Seperti pohon besar yang kuat di tengah hujan dan angin, mereka tumbuh karena pernah menghadapi musim yang keras. Maka jangan malu dengan luka, jangan kecil hati dengan kegagalan. Luka bukan tanda kelemahan, tapi bukti bahwa kita pernah berjuang.

Dalam setiap kejatuhan, ada pelajaran. Dalam setiap air mata, ada makna. Mungkin kejatuhan itu membuat kita lebih peka terhadap suara hati. Mungkin kegagalan itu membuka pintu kesadaran bahwa kita tak bisa hidup hanya mengandalkan diri sendiri. Mungkin pula, itu adalah cara Allah mendekatkan kita pada-Nya. Sebab terkadang, **Allah menurunkan kita ke titik terendah bukan untuk menghukum, tetapi untuk mengajarkan cara mendongak ke langit**—tempat kita menyandarkan segala harapan.

Baca Juga  Menjalani Hidup dengan Ketabahan — Menemukan Kebahagiaan di Balik Ujian

> “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu orang-orang beriman.”(Al-Qur’an, Surat Ali ‘Imran: 139)*

Ayat ini mengajarkan, bahwa dalam keimanan tersimpan kekuatan luar biasa. Meski tubuh kita lemah, hati kita bisa kuat jika bersandar kepada Allah. Kejatuhan bukan kehancuran, ia hanya jeda agar kita menata ulang langkah. Agar kita belajar kembali pada siapa kita harus bersandar.

Bangkit bukan berarti melupakan luka. Bangkit adalah keberanian untuk menatap masa depan dengan bekal pengalaman masa lalu. Kita tidak lagi sama seperti sebelum jatuh. Kita jadi lebih tangguh, lebih bijak, dan lebih dewasa. Itulah mengapa orang-orang besar bukan lahir dari kenyamanan, melainkan dari perjuangan panjang yang tak terlihat.

> Rasulullah ﷺ bersabda: “Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, dan pada masing-masing ada kebaikan.”(Hadis Riwayat Muslim)*

Baca Juga  Mencari Kehangatan yang Hilang

Hadis ini mengingatkan kita bahwa kekuatan bukan semata otot atau materi, melainkan tekad dan iman. Kekuatan hati untuk tidak menyerah, meski air mata menetes di malam sunyi. Kekuatan jiwa untuk tetap melangkah, meski dunia terasa berat dipikul.

Jangan khawatir jika saat ini kamu berada di titik rendah. Itu bukan akhir. Seperti malam yang selalu diikuti fajar, seperti hujan yang melahirkan pelangi, kejatuhan juga akan diikuti kebangkitan. Tapi kuncinya satu: jangan berhenti berjuang.

Bangkitlah perlahan, meski langkahmu gemetar. Tatap masa depan, meski mata masih berkaca. Genggam tanganmu sendiri dan yakinkan hati: aku masih bisa. Aku masih punya Allah. Selama Dia bersamamu, tak ada yang benar-benar hilang.

Dan kelak, saat kamu berdiri tegak lagi, kamu akan tersenyum pada masa lalumu. Bukan karena itu mudah, tapi karena kamu berhasil melewatinya. Kamu akan menjadi saksi, bahwa luka bukan akhir, tapi awal dari sebuah kekuatan baru.

Bangkitlah, bukan untuk menjadi sempurna. Bangkitlah, untuk menjadi dirimu yang lebih kuat, lebih berani, dan lebih dekat dengan Allah. Karena sesungguhnya, kejatuhan hanyalah ujian kecil dari sebuah takdir indah yang sedang Allah siapkan.

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button