DUNIA ISLAM

Menghilangkan Kebodohan: Jalan Ilmu Menuju Cahaya Hidayah

 

Kebodohan bukan sekadar tidak tahu, tetapi juga tidak mau tahu. Dalam pandangan Islam, kebodohan (*al-jahl*) adalah kegelapan yang menutupi hati, membuat seseorang buta terhadap kebenaran dan lalai dari petunjuk Allah.

Karena itu, menghilangkan kebodohan bukan hanya soal menambah pengetahuan duniawi, tetapi juga memperdalam pemahaman terhadap agama, agar manusia dapat berjalan di atas jalan yang benar — *shirathal mustaqim*.

1. Islam Mewajibkan Menuntut Ilmu

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Menuntut ilmu adalah kewajiban atas setiap muslim.”(HR. Ibnu Majah no. 224)*

Hadits ini menjadi pondasi bahwa ilmu adalah kewajiban yang tidak bisa diabaikan. Dalam pandangan para ulama salafi seperti Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah, ilmu yang dimaksud bukan hanya ilmu umum, melainkan terutama **ilmu syar’i**, yaitu ilmu yang mengenalkan manusia kepada Tuhannya, kepada agama-Nya, dan jalan menuju surga.

Al-Utsaimin menjelaskan:  “Ilmu yang paling mulia adalah ilmu tentang Allah, tentang Rasul-Nya, dan tentang agama Islam. Inilah ilmu yang mengangkat derajat manusia dari kebodohan menuju petunjuk.”(Syarh Riyadhus Shalihin, 1/17)*

2. Al-Qur’an: Ilmu Adalah Cahaya

Allah ﷻ berfirman: “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.”(QS. Az-Zumar [39]: 9)**

Ayat ini menggambarkan perbedaan hakiki antara orang berilmu dan orang bodoh. Ilmu menuntun seseorang kepada cahaya, sementara kebodohan menjerumuskannya ke dalam kegelapan.

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa ayat ini merupakan pujian Allah kepada hamba-hamba-Nya yang berilmu, karena dengan ilmu itulah mereka dapat mengenal Allah dan takut kepada-Nya.

Baca Juga  Berbuat Baik kepada Orang Lain: Jalan Menuju Kebaikan Ilahi

Sebagaimana firman Allah lainnya: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah para ulama.”(QS. Fathir [35]: 28).

Maka jelaslah, kebodohan itu menumbuhkan keberanian berbuat dosa, sementara ilmu melahirkan rasa takut kepada Allah.

3. Bahaya Kebodohan Menurut Para Ulama Salaf

Imam Al-Auza’i rahimahullah pernah berkata: “Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya bagi umat ini selain dua hal: ulama yang fasik dan orang bodoh yang beribadah.”

Sebab, orang bodoh yang beribadah tanpa ilmu bisa menyesatkan dirinya dan orang lain. Ia berbuat dengan niat baik, tetapi tanpa petunjuk yang benar. Ini seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an:

“Katakanlah, ‘Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya.’” (QS. Al-Kahfi [18]: 103–104)

Kebodohan dapat menimbulkan bid’ah, kesyirikan, dan penyimpangan akidah. Karena itu, para ulama salafi seperti Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menegaskan:  “Kebodohan adalah sebab utama kesesatan. Sebab orang yang bodoh tidak tahu mana jalan kebenaran, sehingga ia mudah diombang-ambingkan hawa nafsu dan syubhat.”

4. Cara Menghilangkan Kebodohan

Para ulama salaf mengajarkan bahwa menghilangkan kebodohan dimulai dari tiga hal:

1. Belajar dengan niat ikhlas.

Rasulullah ﷺ bersabda: “Barang siapa menuntut ilmu untuk mencari wajah Allah, maka Allah akan meninggikan derajatnya di surga.” (HR. Tirmidzi no. 2656)

Baca Juga  Generasi Milenial Berakhlak Mulia: Membangun Masa Depan yang Lebih Baik

2. Belajar dari sumber yang benar — Al-Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman salafus shalih.

Karena ilmu yang tidak bersumber dari keduanya akan menyesatkan. Sebagaimana perkataan Imam Malik rahimahullah: “Tidak akan baik keadaan umat ini kecuali dengan sesuatu yang membuat baik generasi pertama mereka.”

3. Mengamalkan ilmu yang telah diketahui.

Sebab ilmu tanpa amal adalah beban. Allah berfirman: “Perumpamaan orang-orang yang dibebani Taurat tetapi tidak mengamalkannya seperti keledai yang membawa kitab.” (QS. Al-Jumu’ah [62]: 5)

5. Cahaya Ilmu Mengusir Gelapnya Kebodohan

Ilmu adalah cahaya yang menerangi jalan menuju Allah. Tanpa ilmu, seseorang akan berjalan dalam gelap gulita, mudah tersesat dan tergelincir. Rasulullah ﷺ menggambarkan keutamaan ilmu dengan sabda beliau:

“Barang siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”*l(HR. Muslim no. 2699)

Maka, menghilangkan kebodohan bukan hanya tanggung jawab pribadi, tetapi juga tanggung jawab umat. Setiap muslim hendaknya menghidupkan majelis ilmu, membaca Al-Qur’an, mendengarkan nasihat ulama, dan menuntut ilmu dengan penuh adab.

Karena pada akhirnya, kebodohan akan padam hanya bila cahaya ilmu menyala. Dan ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang menghantarkan hati kepada Allah, bukan sekadar menumpuk pengetahuan di kepala.

Editor: Bangun Lubis

 

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button