ADABNASIHAT

Latihlah Kesabaran dengan Sungguh- Sungguh

Teruslah ingin memperbaiki shalat, memperbanyak sedekah, memperbaiki bakti kepada orang tua, menjadi suami atau istri yang baik

SATUJALAN NETWORK –  Selalulah bersabar. Tak dimungkiri, di sela-sela kesibukan kita bertugas, terkadang Anda mendengar atau mengetahui beberapa komentar yang dilontarkan oleh orang-orang yang tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya.

Saat ini, dengan perantara media yang banyak ini, setiap orang seolah bebas mengatakan apa yang dia mau ucapkan, termasuk dalam mengomentari kinerja orang.

Akhirnya, sedikit banyak terkadang hal ini berpotensi membuat hati dan pikiran Anda terganggu. Kalau komentar nyinyir dan julid yang ada di luar sana dituruti, tentu tidak akan pernah selesai. Sebab, membuat semua orang ridha dan senang adalah sesuatu yang tidak mungkin. Ingat, selama yang Anda lakukan berada di atas kebenaran dan bertugas sesuai dengan standar, tujuan Anda adalah ridha dan cinta Allah semata, bukan ridha para makhluk.

Imam Syafi’i rahimahullah mengatakan,

رِضَا النَّاسِ غَايَةٌ لاَ تُدْرَكُ، فَعَلَيْكَ بِمَا يُصْلِحُكَ فَالْزَمْهُ، فَإِنَّهُ لاَ سَبِيلَ إِلَى رِضَاهُمْ

“Keridhaan dari seluruh manusia adalah sesuatu yang mustahil dicapai. Lakukanlah perkara yang bermanfaat bagimu dan tekunilah! Sungguh, tidak ada cara apa pun untuk menggapai keridhaan mereka.” (Shifah ash-Shafwah, 2/254)

Syaikh Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah mengatakan,

“Gangguan orang lain yang menyinggung Anda—terkhusus berupa ucapan yang menyakitkan—, sebenarnya tidak merugikan Anda. Akan tetapi, pada hakikatnya hal itu justru akan merugikan diri mereka sendiri, kecuali jika Anda menyibukkan diri Anda dengan memedulikannya. Apabila Anda membiarkan ucapan yang menyakitkan tersebut menguasai perasaan Anda, ketika itulah hal tersebut akan merugikan Anda sebagaimana hal itu juga merugikan mereka. Namun, jika Anda tidak memedulikannya, hal itu tidak akan merugikan diri Anda sama sekali.” (al-Wasail al-Mufidah Lil Hayah as-Sa’idah hlm. 12)

Bersabar dan Bersungguh-Sungguh Memperkuat Kesabaran

Saudaraku, segenap tenaga kesehatan yang sedang berjuang merawat masyarakat, semoga Allah senantiasa memberikan kemudahan dan kelancaran kepada Anda.

Pada bagian akhir dari tulisan berseri ini, kami ingin mengingatkan bahwa ujian yang Anda sedang berjuang di dalamnya saat ini, bukanlah akhir dari sebuah perjalanan. Dalam menghadapi masa wabah COVID-19 ini, masih panjang jalan yang harus Anda tempuh.

Jika Anda ikhlas, bersabar dan mengharapkan pahala dan ridha Allah, sungguh masa wabah ini adalah ladang pahala yang sangat agung. Oleh karena itu, bersabarlah! Kemudian perkuat kesabaran Anda! Semoga Allah menganugerahi Anda semua kesabaran dan ketakwaan.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱصۡبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu. Hendaklah kalian ‘ribath’ dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (Ali Imran: 200)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan makna “raabithuu” (ribath), “Adapun makna ‘muraabathah’ adalah terus-menerus (bersabar) dan kokoh di tempat dia beribadah.” (Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim 2/195)

Al-Hasan al-Bashri rahimahullah mengatakan, “Allah memerintahkan kaum mukminin untuk bersabar dalam menjalankan (ajaran) agamanya. Demikian pula, Allah melarang mereka meninggalkan (tuntunan) agamanya, baik dalam keadaan sempit maupun lapang, suka maupun duka.” (Jami’ al-Bayan Fi Ta`wil al-Qur’an 7/502)

Baca Juga  Ada Empat Macam Rezeki, Perlu Anda Ketahui

Saudaraku, segenap tenaga kesehatan yang sedang berjuang merawat masyarakat, semoga Allah membalas Anda dengan pahala yang berlipat-lipat.

Mintalah pertolongan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dalam setiap tugas Anda, sebagai hamba-Nya yang penyabar.

Sungguh, tidak ada satu pun karunia dari Allah subhanahu wa ta’ala yang lebih berharga dan lebih agung daripada kesabaran. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ، وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْراً وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ

“Barang siapa menyabarkan dirinya, Allah akan menjadikannya penyabar. Tidaklah seseorang diberi suatu karunia yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran.” (HR. al-Bukhari no. 1469 dan Muslim no. 2421)

Syaikh Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah menjelaskan,

Sabar itu sebagaimana seluruh akhlak yang lain, membutuhkan kesungguhan (mujahadat) dan latihan mendidik jiwa.

Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengatakan,

وَمَنْ يَتَصَبَّرْ

“Barang siapa memaksa jiwanya untuk bersabar,” maka balasannya adalah

يُصَبِّرْهُ اللَّهُ

“Allah akan menjadikannya penyabar.”

Sebab, kesabaran akan bisa membantunya menghadapi berbagai masalah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَٱسۡتَعِينُواْ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِۚ

“Mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat.” (al-Baqarah: 45)

Maknanya, dalam seluruh permasalahan kalian. (Lihat Bahjah Qulub al-Abrar wa Qurratu ‘Uyun al-Akhyar fi Syarh Jawami’ al-Akhbar hlm. 126—127)

Selama hayat masih di kandung badan, seorang yang mengaku beriman pasti akan mendapatkan ujian yang akan datang silih berganti.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مَا يَزَالُ الْبَلَاءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ

“Senantiasa ujian akan silih berganti menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik ujian tersebut menimpa dirinya sendiri, anaknya, maupun hartanya; (hal ini akan terus terjadi) hingga ia bertemu Allah dalam keadaan tidak membawa satu kesalahan pun.” (HR. at-Tirmidzi no. 2399 dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu. Hadits ini dinilai hasan sahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih at-Tirmidzi no. 2399 dan Syaikh Muqbil dalam ash-Shahih al-Musnad Mimma Laisa fi ash-Shahihain jilid 2 hlm. 399 no. 1420)

Bertekad Menjadi Hamba yang Lebih Baik

Ketika Anda dalam keadaan terhimpit kesulitan dan terdesak seperti masa wabah sekarang ini, terkadang Anda ingat kepada Allah dan lebih mendekat kepada-Nya. Tak jarang, ketika rasa takut pada kematian berada di pelupuk mata, muncul di dalam kalbu niat baik dan tekad bahwa jika nanti saat-saat sulit ini sudah terlewati, insya Allah akan menjadi hamba Allah yang lebih baik dan lebih bertakwa.

Muncul keinginan untuk memperbaiki shalat, memperbanyak sedekah, memperbaiki bakti kepada orang tua, menjadi suami atau istri yang lebih memperhatikan pasangannya, bertekad menjadi orang tua yang lebih penyayang kepada anak-anaknya.

Semoga Allah memudahkan Anda melewati masa sulit ini dan memudahkan Anda untuk meraih apa yang Anda cita-citakan.

Nasihat Ulama yg Penting

Fudhail bin Iyadh (seorang ulama besar) berkata kepada seseorang yang telah mencapai umur 45, 55, 60, 70 tahun, Maka nasihat Fudhail kepadanya : Berarti kamu sekarang berjalan menuju kepada Tuhanmu dan hampir sampai… Lakukan yang terbaik pada sisa usia senja-mu, lalu akan diampuni dosa-dosamu yang lalu. Tapi jika engkau masih berbuat dosa di usia senjamu, kamu pasti dihukum akibat dosa masa lalu dan masa kini sekaligus…!

Baca Juga  Memang Lidah tak Bertulang

Maka para alim ulama memberi nasihat cara menjalani umur yang sudah mencapai 45, 55, 60, 70 tahun:

1. JANGAN banyak BERGURAU dan terjebak dalam hal-hal yang tidak ada manfaatnya untuk akhirat

2. JANGAN berlebih-lebihan, BERHIAS, BERSOLEK, dan BERPAKAIAN

3. JANGANLAH BERLEBIH-LEBIHAN makan, minum, dan berbelanja barang yang kurang diperlukan untuk mendukung amal soleh

4. JANGAN BERKAWAN dengan orang yang tidak menambah iman, ilmu, dan amal kepada kita

5. JANGAN banyak berjalan dan MELANCONG ke sana sini tanpa MANFAATNYA yang dapat mendekatkan diri pada kehidupan akhirat

6. JANGAN gelisah, berkeluh kesah, dan kesal dengan kehidupan sehari-hari. Selalu penuhi diri dengan rasa sabar dan bersyukur

7. PERBANYAK doa mengharap keredhaan ALLAH agar husnul Khatimah (mati dalam kesudahan yang baik) dan dijauhkan dari Su’ul Khatimah (mati yang tak baik)

8. TAMBAHKAN ilmu agama, perbanyak mengingat kematian, dan bersiap menghadapinya

9. Siapkan/tuliskan WASIAT yang berguna untuk kaum kerabatmu

10. Kerap menjalin SILATURAHIM dan mendekatkan hubungan yang telah renggang sebelumnya

11. MINTA MAAF dan berbuat baik terhadap pihak yang pernah dizalimi

12. TINGKATKAN amal SOLEH terutama amal yang dapat terus memberi pahala dan syafa’at setelah kita mati

13. MAAFkan kesalahan orang kepada kita walau seberat apapun kesalahan itu

14. Bereskan segala HUTANG yang ada dan jangan buat HUTANG BARU walaupun untuk menolong orang lain

15. Berhentilah dari melakukan semua MAKSIAT!!!

16. MATA, berhentilah memandang yg tidak halal bagimu

17. TANGAN, berhentilah dari meraih yang bukan hak mu

18. MULUT, berhentilah makan yang tidak baik dan yang tidak halal bagimu, berhentilah dari GHIBAH (mengumpat ), FITNAH, dan berhentilah menyakiti hati orang lain

19. TELINGA, berhentilah mendengar hal-hal haram dan tak bermanfaat

20. Berbaik sangka lah kepada ALLAH atas segala sesuatu yang terjadi dan menimpa

21. Penuhi terus hati dan lisan kita dengan istighfar & taubat untuk diri sendiri, orang tua, dan semua orang beriman, di setiap saat dan setiap waktu

22. Banyakkan bersedekah dan sucikan harta dengan mengeluarkan zakat

Semoga bermanfaat bagi kita semua dan ALLAH lindungi kita dari segala musibah. Aaminn.

Bersabarlah kepada mereka yang sedang di uji dengan kesusahan, kesedihan, kesakitan, kelaparan.

Editor: Bangun Lubis (Dari berbagai sumber )

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button