Beginilah Maunya Hidup Bersama Suami – Istri
SATUJALAN NETWORK – Ada kalanya kehidupan keluarga diterpa prahara, namun tidak selamanya harus menjadi masalah jika istri dan suami memiliki kesabaran dan pemahaman dalam mengelola rumah tangga.
Saat memasuki bahtera pernikahan, pasangan istri dan suami tentu memiliki hak dan kewajibannya masing-masing sesuai dengan perannya. Mereka harus patuh kepada norma dan aturan yang dalam Islam telah tertera dalam Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah.
Adab atau etika dalam rumah tangga dilakukan agar setiap peran berjalan dengan semestinya, sebagaimana tuntunan yang berlaku dalam agama. Banyak ulama yang menyimpulkan sebaiknya mengelola rumah tangga yang baik dan agar terhindar dari prahara yang parah. Salah satu yang pernah dibahas oleh Imam Al-Ghazali adalah tentang adab istri terhadap suami. Ada juga pendangan dari Ibnu Qoyyim dan termasuklah tatanan yang bersumber dari hadist Rasulullah;
Desebutkan, kewajiban dan adab-adab istri terhadap suami , sebagaimana dalam kitabnya Al Ghazali, berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu’ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 442), beliau mengatakan bahwa ada beberapa hal terkait hal tersebut. Imam Al-Ghazali menjelaskan tentang beberapa adab istri terhadap suami. Hendaklah seorang istri selalu merasa malu. Meski bukan lagi pengantin baru, istri hendaknya tetap mempertahankan rasa malu kepada suami. Tentunya rasa malu ini dalam arti positif, seperti malu saat bau badannya membuat suami tidak nyaman, malu saat berpenampilan tidak menarik, atau malu memiliki sifat yang buruk.
Senantiasa Taat Atas Perintahnya.
Salah satu kewajiban istri adalah taat pada suami, selama tidak bertentangan dengan syariat. Saat hal tersebut terjadi, istri bisa mengajukan keberatan dengan sopan atau menolak dengan cara halus, dan mengajukan alternatif lain dari perintah suami.
Diam saat Suami Sedang Berbicara. Istri yang diam saat suami berbicara lebih kepada cara lain menghormati suami. Jika bermaksud memotong pembicaraannya, sebaiknya istri meminta persetujuan terlebih dahulu. Saat suami tidak memberi ijin, sebaiknya istri diam dan menunggu giliran agar mencegah timbulnya konflik. Selain itu, bisa saja suami sedang merasa stress saat berbicara. Berikan dukungan kecil dengan pelukan.
Menampakkan Qana’ah. Istri hendaknya tidak menuntut lebih dari apa yang mampu diberikan suami kepadanya atau yang disebut dengan Qana’ah. Adab istri terhadap suami ini harus diwujudkan dengan rasa syukur. Meski begitu, istri juga tetap mendorong suami untuk terus berikhtiar mencari rezeki yang halal.
Menampilkan Sikap Belas Kasih. Seorang istri hendaknya bersikap belas kasih kepada suami atas semua jerih payahnya. Apalagi dengan sengaja menyakiti perasaan suami dengan hinaan yang merendahkan perasaan suami apapun kondisinya. Sikap belas kasih ini adalah adab istri terhadap suami yang harus dimiliki setiap saat. Haruslah saling mencintai.
Allah Berfirman: “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka perempuan yang shalihah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar,” (QS.An-Nisa’ [3]: 34).
Dalam surat tersebut dijelaskan keutamaan ketaatan dari seorang istri kepada suami. Sebab, suami adalah pemimpin dalam keluarga. Keutamaan adab istri terhadap suami lainnya adalah:
Dijamin Masuk Surga. Dari Ummu Salamah RA, bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Perempuan mana saja yang telah meninggal dunia dan lantas suaminya ridha padanya, maka dia akan masuk ke dalam surganya Allah SWT.” (HR. Thirmidzi dan Ibnu Majah).
Mendapatkan Ridho Allah Swt.. Bagi perempuan yang sudah menikah, ridhonya bukan lagi pada orang tuanya, melainkan di bawah suaminya. Ridho Allah berdasarkan dari ridho suaminya.
Kewajiban Suami terhadap Istri
Berkeluarga ada juga hak Istri. Hak dan kewajiban menjadi dua hal yang tidak terpisahkan. Masing-masing dari istri dan suami memiliki kewajiban satu sama lain. Apa saja kewajiban suami dalam Islam? Setelah menikah, suami dan istri mengikatkan diri. Di dalamnya ada hak dan kewajiban yang harus sama-sama diberikan seimbang agar saling dapat menghargai. Allah Swt. dalam Surah Al-Baqarah ayat 228 berfirman yang artinya: “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Istri Berhak Memperoleh Maskawin dan Nafkah. Di dalam Al Qur’an sudah disebutkan kewajiban seorang suami. Antara lain memberi mas kawin dan nafkah. Dalam Al Qur’an Surat An-Nisa ayat 4 Allah SWT berfirman: “Berikanlah maskawin kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan.”
Adapun kewajiban suami memberi nafkah kepada istri diterangkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 233 yang artinya: “Dan kewajiban bapak memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya….”
Menggauli Istri Secara Baik dan Adil. Kewajiban suami dalam Islam salah satunya adalah menggauli (bersenggama) dengan istrinya secara baik dan adil. Karena ini termasuk inti dari pernikahan sehingga istri dapat memperoleh kenikmatan bersenggama dengan suaminya, begitu juga suami dapat memperoleh kenikmatan dari istrinya. Dalam Surat An-Nisa’ ayat 19 Allah Swt. berfirman yang artinya: “Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”
Hal ini didasarkan dari Surat At-Tahrim ayat 6: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Memberikan Rasa Tenang, Cinta dan Kasih Sayang. Kewajiban suami-istri setelah menikah adalah memberikan rasa tenang dan kasih sayang. Sekalipun istri sakit, suami wajib merawatnya. Sesuai dengan surat Ar-Rum ayat 21: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang dan rahmat. Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar menjadi tanda-tanda bagi kaum yang berfikir “
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat ialah orang yang yang menggauli istrinya lalu menyebarkan rahasia itu kepada orang banyak.”. Jagalah selalu kehidupan istri dan suami dalam rumah tangga dengan baik serta penuh dengan kasih sayang, baik kepada istri atau sebaliknya kepada suami. (*)