Walaupun Engkau tak Dipedulikan Orang, Tetaplah Sabar dan Balas dengan Kebaikan

Oleh: Bangun Lubis
Dalam perjalanan hidup, tidak jarang kita merasakan pedihnya perlakuan manusia: didiamkan, dicueki, bahkan seolah tidak dipedulikan. Hati bisa terasa hampa, jiwa serasa terasing. Namun seorang mukmin diajarkan untuk meneguhkan hati: kasih sayang sejati bukanlah dari manusia, melainkan dari Allah ﷻ.
Allah Cukuplah bagi Kita
Allah ﷻ berfirman:
“Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagiku. Tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arsy yang agung.” (QS. At-Taubah: 129)
Ayat ini menegaskan bahwa sekalipun dunia berpaling, Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya. Dia-lah yang memberi ketenangan, cinta, dan kasih sayang yang tak pernah habis.
Tetap Baik kepada Sesama
Walau didiamkan atau disakiti, Islam mengajarkan kita tetap berbuat baik. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Bukanlah orang yang kuat itu yang menang dalam bergulat, tetapi orang yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya ketika marah.”(HR. Bukhari dan Muslim)
Kekuatan seorang mukmin bukan diukur dari balas dendam, tetapi dari kesabaran dan keteguhan hati. Allah ﷻ juga berfirman: “Tolaklah (kejahatan) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan dia ada permusuhan seolah-olah menjadi teman yang setia.” (QS. Fussilat: 34)
Maka, balasan terbaik atas keburukan adalah kebaikan, dan doa tulus untuk mereka yang menyakiti kita bisa menjadi penawar bagi hati.
Hikmah dari Ulama
Imam Hasan al-Bashri pernah berkata:
“Berbuat baiklah kepada orang yang memutuskan hubungan denganmu. Berilah kepada orang yang menolak memberimu. Maafkanlah orang yang menzalimimu. Jika engkau mampu melakukannya, maka engkau termasuk orang-orang yang mulia.”
Begitu pula Imam Ahmad bin Hanbal, ketika dicaci seseorang, beliau justru mendoakan kebaikan bagi orang itu. Saat ditanya mengapa, beliau menjawab: *“Bagaimana aku tidak mendoakan kebaikan, sedangkan ucapannya telah menjadi sebab pahala untukku?”*
Doa Menenangkan Hati
Agar hati tetap teguh dan tidak bergantung pada perhatian manusia, Rasulullah ﷺ mengajarkan doa indah berikut:
**اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ**
Allahumma ikfini bihalalika ‘an haramika, wa aghnini bifadhlika ‘amman siwak.
Artinya:
“Ya Allah, cukupkanlah aku dengan yang halal dari-Mu, jauhkan aku dari yang haram, dan jadikan aku merasa cukup dengan karunia-Mu, tanpa bergantung pada selain-Mu.”(HR. Tirmidzi, hasan)
Doa lain yang menumbuhkan kelembutan hati adalah:
**اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي لَهُمْ كَمَا تُحِبُّ، وَاجْعَلْهُمْ لِي كَمَا أُحِبُّ**
*Allahumma aj‘alni lahum kama tuhibb, waj‘alhum li kama uhibb.
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah aku bagi mereka sebagaimana yang Engkau cintai, dan jadikanlah mereka bagiku sebagaimana yang aku cintai.”
Hidup ini bukan tentang siapa yang memperhatikan kita, tetapi tentang siapa yang hatinya tetap teguh karena Allah. Bila engkau merasa didiamkan atau tidak dipedulikan, janganlah larut dalam kecewa. Sesungguhnya Allah ﷻ selalu bersama hamba-Nya yang sabar.
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)
Maka jadikanlah kesabaran sebagai pakaianmu, kebaikan sebagai perhiasanmu, dan doa sebagai senjata terbaikmu. Jangan berharap banyak dari manusia, sebab mereka terbatas. Harapkanlah hanya dari Allah, sebab kasih sayang-Nya tidak terbatas.
Bila engkau mampu menjaga hati dalam ikhlas, maka kesendirian pun akan terasa indah, sebab engkau bersama Dia yang Maha Penyayang. Dan ketika engkau membalas keburukan dengan kebaikan, sesungguhnya engkau sedang mengetuk pintu cinta Allah ﷻ.
Semoga Allah menjadikan kita hamba yang sabar, lembut hati, dan tetap bermanfaat bagi sesama meski tak dipedulikan. Dan semoga setiap kebaikan kecil yang kita lakukan menjadi cahaya penuntun menuju surga-Nya. Aamiin 🤲