< Betapa Mahalnya Rahmat Allah - Satujalan.com
M O Z A I KSYARIAH

Betapa Mahalnya Rahmat Allah

bahwa seorang hamba masuk surga bukan semata-mata karena amalnya, melainkan karena rahmat Allah

Oleh: Bangun Lubis

Manusia sering kali tidak menyadari bahwa dirinya telah larut dalam hawa nafsu, kemarahan, bahkan perbuatan yang tak bermoral.

Bahkan diri sendiri pun terkadang lalai, seakan berada jauh dari kendali. Namun pada saat itu juga, tersingkap kesadaran bahwa bila bukan karena rahmat Allah, niscaya kebaikan akan sirna, istiqamah melemah, dan hati menjadi keras.

Rahmat Allah adalah anugerah terbesar, yang nilainya tidak bisa diukur dengan apa pun. Allah menegaskan dalam firman-Nya: “Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.”* (QS. Al-A’raf: 156).

Ayat ini menunjukkan betapa luas dan tak terbatas kasih sayang Allah. Rahmat-Nya hadir dalam setiap nafas kehidupan manusia: dari nikmat iman, kesehatan, rezeki, hingga kesempatan bertaubat setelah melakukan dosa.

Rahmat Allah Mendahului Murka-Nya

Dalam sebuah hadits qudsi, Allah berfirman:

*“Sesungguhnya rahmat-Ku mendahului murka-Ku.”* (HR. Bukhari-Muslim).

Imam an-Nawawi dalam syarah *Shahih Muslim* menjelaskan bahwa hadits ini adalah kabar gembira bagi hamba-hamba Allah. Sebanyak apa pun dosa manusia, pintu rahmat Allah senantiasa terbuka, asal ia kembali dengan taubat yang sungguh-sungguh.

Baca Juga  Tidak Boleh Bertindak Jahat Kepada Sesama Kita

Mengapa Rahmat Itu Mahal?

1. **Rahmat adalah Kunci Ampunan

Ibnul Qayyim menulis dalam *Madarij as-Salikin*, bahwa seorang hamba masuk surga bukan semata-mata karena amalnya, melainkan karena rahmat Allah yang meliputi dirinya. Amal hanyalah sebab, sedangkan rahmat Allah adalah pintu pembuka.

2. Rahmat Memberi Kesempatan Taubat

Allah berfirman:

> *“Katakanlah, wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”* (QS. Az-Zumar: 53).

Ayat ini menjadi penghibur bagi jiwa-jiwa yang berdosa, agar jangan sekali-kali berputus asa.

3. *Rahmat Menyelamatkan di Dunia dan Akhirat

Rahmat Allah hadir dalam setiap langkah kehidupan. Nikmat iman, doa yang dikabulkan, hingga ketenangan hati saat beribadah, semuanya adalah pancaran rahmat-Nya.

Cara Menghargai Rahmat Allah

*Bersyukur* atas nikmat-Nya sekecil apa pun. Rasulullah SAW bersabda:

*“Barang siapa tidak bersyukur kepada manusia, maka ia tidak bersyukur kepada Allah.”* (HR. Abu Dawud).

Baca Juga  Orang-orang yang malas dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam

* Beramal Saleh* sebagai bentuk syukur atas rahmat-Nya.

* Tidak Berputus Asa* walau jatuh dalam dosa, karena putus asa justru menjauhkan dari rahmat Allah.

* Memohon Ampunan* dalam doa. Rasulullah SAW yang ma’shum saja senantiasa beristighfar lebih dari 70 kali sehari (HR. Bukhari).

Rahmat Allah adalah harga yang mahal, bukan karena sulit didapat, tetapi karena tidak sebanding dengan amal manusia yang terbatas. Surga bukanlah hasil dari kehebatan amal, melainkan semata-mata karunia dan rahmat-Nya.

Rasulullah SAW bersabda:

*“Amal seorang pun tidak akan memasukkannya ke dalam surga.” Para sahabat bertanya: ‘Engkau juga, wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab: ‘Aku juga, kecuali jika Allah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepadaku.’”* (HR. Bukhari dan Muslim).

Maka, tiada yang lebih layak bagi seorang hamba kecuali senantiasa bersyukur, rendah hati, penuh harap, dan terus berdoa agar selalu berada dalam naungan rahmat Allah yang tak terbatas.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button