Orang-orang yang malas dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam
Oleh: Bangun Lubis

Islam sangat menekankan pentingnya kerja keras, produktivitas, dan tanggung jawab dalam menjalani kehidupan.
Orang-orang yang malas dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam karena dapat menyebabkan kemunduran dan kerusakan dalam berbagai aspek kehidupan.
Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman:
1. “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang berkata, ‘Kami mendengar,’ padahal mereka tidak mendengar (tidak memahami).” (QS. Al-Anfal: 21)
Ayat ini menunjukkan bahwa orang-orang yang malas tidak akan mencapai tujuan mereka karena tidak mau berusaha dan memahami.
2. “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11)
Ayat ini menekankan bahwa perubahan dan kemajuan hanya dapat dicapai dengan usaha dan kerja keras.
Dalam Hadis, Rasulullah SAW bersabda:
1. “Tidaklah seorang muslim menanam tanaman atau menabur benih, lalu tanaman atau benih itu dimakan oleh burung atau manusia atau hewan, melainkan itu semua akan menjadi sedekah baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW mendorong umatnya untuk bekerja keras dan produktif.
Contoh yang tidak disukai oleh Rasulullah SAW adalah orang-orang yang malas dan tidak produktif, seperti yang tergambar dalam hadis tentang tiga orang yang tidur dan tidak mau bangun untuk melaksanakan shalat Shubuh. Rasulullah SAW bersabda:
“Tiga orang yang tidur dan tidak mau bangun untuk melaksanakan shalat Shubuh, maka Allah SWT akan menimpakan kepadanya kefakiran dan kemiskinan.” (HR. Abu Dawud)
Dalam sejarah Islam, ada contoh tentang seorang sahabat Nabi yang bernama Abdullah bin Umar RA. Ia sangat rajin dan giat dalam bekerja dan beribadah. Ia tidak suka melihat orang-orang yang malas dan tidak produktif.
Dalam kehidupan sehari-hari, Islam mendorong umatnya untuk bekerja keras, produktif, dan bertanggung jawab. Orang-orang yang malas dan tidak produktif dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Dengan demikian, penting bagi kita untuk memahami nilai-nilai Islam tentang kerja keras dan produktivitas, serta menghindari kemalasan dan ketidakproduktifan.