NASIHAT

Orang yang Mengakui Kesalahannya, Selangkah Lebih Maju Untuk Terhormat

SATUJALAN NETWORK – Banyak sekali kisah soal bagaimana para sahabat yang mengakui kesalahannya, agar dirinya bisa diterima oleh orang di sekelilingnya dalam pergaulan sehari-hari.

Sebab menurut pemikiran yang sehat, mengakui bahwa diri kita salah, jauh lebih baik dan terhormat, daripada berusaha membenarkan yang salah

Apa saja yang kita lakukan hendaklah mengakui bila memang itu ada ditemui kesalahan. Baik salah, dalam memahaminya, salah dalam menjalankannya atau memang sengaja melakukannya, namun ternyata menimbulkan ketidak senangan bagi orang lain. Akui saja salah itu, agar orang lain menaruh simpati dan rasa hormat kepadamu.

Syeikh Ali Thontowi –rohimahulloh– dalam Kitab: Ma’an Nas, karya: Syaikh Ali Ath Thontowi, hal: 177-178] pernah mengemukakan, ketika beliau berbuat satu kesalahan; “Adapun masalah yang aku lakukan adalah salah, maka demi Allah aku tidak akan mengumpulkan pada diriku (dua keburukan) yakni; perbuatan buruk dan perkataan buruk,”

Mengakui Kesalahan, Introspeksi

Ali Tantowi meneruskan, “Aku tidak akan menyembunyikan kebenaran karena aku menyelisihinya, aku juga tidak akan berdusta atas nama Allah dan berdusta kepada manusia. Aku mengakui bahwa diriku salah atas perbuatan yang kulakukan.”  Cara seperti itu ternyata, jauh meringankan beban hati dan semua orang menaruh simpati dan senang atas pengakuan salah kita itu.

Berani mengakui kesalahan berarti berani memupuk kerendahan hati dan tidak memberi ruang terhadap kepongahan atau kesombongan. Termasuk memaklumi dan memaafkan orang lain. Yang demikian itu jauh lebih ringan rasanya di jiwa ini.

Mengakui kesalahan bukanlah pertanda kelemahan kita, lalu diperlukan kekuatan yang luar biasa besar untuk mampu melihat dan mengakui kesalahan yang telah kita perbuat. Terlebih lagi untuk meminta maaf sekaligus membangun komitmen baru untuk memperbaikinya.

Secara umum, mengakui kesalahan adalah arti dari istilah sikap lapang dada yang hanya dapat dimulai saat seseorang sudah melakukan introspeksi atas hal yang sudah terjadi.

Intropeksi ini tentu atas kesalahan yang kita berbuat dan bukannya orang lain. Berarti, sikap mengakui kesalahan diri hanya dapat terjadi saat kamu mulai mengevaluasi hal yang berhubungan dengan dirimu sehingga tidak selalu menyalahkan orang lain.

Baca Juga  Bila Bumi Bergoncang, Begitu tak Berartinya lagi Harta dan Nyawa    

Dalam artikel Alodokter.com, sebuah tulisan yang rekomendas, dr. Meva Nareza, diungkapkan, sekalipun sulit, mengakui kesalahan jauh lebih baik dari pada tidak. Memang bukan hal yang mudah, tetapi jika bisa melakukannya, maka kita sudah selangkah lebih maju. Jadi, mengatasi masalah akan menjadi lebih mudah dan orang lain juga akan lebih respect dengan kita.

 Belajar Memahami Orang Lain

Kebiasaan selanjutnya yang membuat kita semakin berani untuk memahami pentingnya mengakui kesalahan adalah dengan belajar memahami perasaan orang lain terlebih dahulu.

Namun uniknya saat belajar memahami orang lain, kamu perlu untuk belajar memposisikan diri sendiri sebagai orang tersebut. Apakah kita ingin jika diperlakukan seperti itu? Apa yang akan kita lakukan jika kita diperlakukan seperti itu?

Mungkin kita akan melakukan hal yang sama seperti yang orang tersebut lakukan kepada kita, semua orang punya caranya masing-masing dalam menangani masalah, maka dari itu jangan merasa rendah jika kita mengakui kesalahan.

Dalam istilah psikologi umum,  jika saat hendak mengakui kesalahan bersiaplah untuk menghadapi reaksi kecewa, cemas, maupun marah dari orang di sekitarmu.

Kamu harus menyadari jika mereka berhak merasa demikian dengan coba memahami sudut pandangnya. Namun tidak perlu khawatir, kamu dapat menanggapi hal tersebut dengan fokus untuk mengalihkannya ke solusi yang dimiliki.

Yakinkan orang lain bahwa kamu telah belajar dari kesalahan dengan menunjukkan dengan tepat bagaimana hal itu terjadi. Mengidentifikasi masalah yang terjadi karena adanya kesalahan tersebut dan kembali meningkatkan kredibilitas dengan bertanggung jawab untuk memperbaiki apa yang rusak.

Sebab, terkadang kita memang merasa ingin dipahami oleh orang lain, Namun jika kita juga melakukan kesalahan, maka mulailah mengakui terlebih dahulu agar apa yang kita rasakan dan ingin kita sampaikan dapat diterima dengan baik oleh orang lain.

Tidak ada yang bagus dari gengsi, karena gengsi hanya akan memperpanjang masalah dan meregangkan hubungan kita dengan orang lain.

Baca Juga  Berbukalah dengan Sederhana dan Jangan Berlebih-lebihan

Lebih baik mengakui kesalahan dibandingkan harus merasa gengsi dengan menyembunyikannya dan malah akan semakin menambah kekecewaan terhadap orang lain saat semua hal yang terjadi sudah sangat terlambat untuk diperbaiki.

Gengsi tidak akan membawa kita kemana-mana, malah hanya akan membuat kita seolah tidak berusaha menyelesaikan masalah. Parahnya lagi jika kamu merasa rendah untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf, justru menunggu orang lain untuk melakukannya terlebih dahulu kepada kita.

Bahkan, gengsi juga membuat kita menjadi ingin tampil sempurna dan merasa lebih tinggi dari orang lain. Hal ini merupakan hal yang harus dihindari sebisa mungkin karena akan membuat dirimu menjadi semakin tidak hormat kepada orang yang kedudukannya lebih rendah.

Oleh karena itu, buanglah perasaan gengsi karena kita semua manusia yang kedudukannya sama di mata tuhan.

Kurangi Egoisme

Salah satu contoh mengakui kekurangan diri sendiri adalah dengan mengurangi ego sebagai seorang pribadi yang berlapang dada. Ego dapat terbentuk dari perasaan yang mementingkan diri sendiri dibanding orang lain dan dapat terbentuk dari kepribadian, prinsip, jabatan, dan kemampuan yang kita miliki.

Selain itu, ego yang berlebihan juga membuat kita merasa bahwa kita yang lebih benar dan membuat kita tidak mau mengakui kesalahan.

Sebenarnya ego tidak selalu bersifat negatif, namun untuk mengakui kesalahan, kita harus menurunkan ego. Tujuannya tentu supaya kita dapat mengalah dan mampu bertanggung jawab.

Bahkan, salah satu studi dari Psychology Today menyebutkan jika seseorang tidak mau mengakui kesalahannya berarti orang tersebut telah menghalangi dirinya sendiri untuk tumbuh sebagai pribadi yang lebih baik. Oleh sebab itu, tidak ada kata kata untuk orang yang tidak mau mengakui kesalahannya selain “kamu hanya membuat dirimu sendiri merugi”.

Mengakui kesalahan dan bersedia menerima konsekuensinya, kita dapat tertidur dengan tenang di malam hari. Kita pun tak perlu takut untuk bangun keesokan harinya. InsyaAllah.(*)

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button