MOZAIK

Menjaga Hati Serta Menerima dengan Jiwa yang Luas

Hati adalah pusat dari segala perasaan dan pikiran manusia. Menjaga hati serta menerima segala situasi dengan jiwa yang luas merupakan kunci untuk mencapai ketenangan dan kebahagiaan hidup.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang pentingnya menjaga hati dan menerima dengan jiwa yang luas, serta beberapa kutipan dari Al-Quran, Hadits, dan ulama yang dapat menjadi inspirasi.

Menjaga Hati

Menjaga hati berarti menjaga pikiran, perasaan, dan perilaku kita agar tetap positif dan tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 12 yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain.

Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.

Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”

Baca Juga  Kemuliaan Hati Para Pendonor Darah

Ayat ini menekankan pentingnya menjaga hati dari prasangka dan perilaku negatif lainnya.

Menerima dengan Jiwa yang Luas

Menerima dengan jiwa yang luas berarti menerima segala situasi dan kondisi dengan lapang dada dan tidak mudah stres atau kecewa. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 286 yang artinya:

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.

(Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah.

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Berilah kami ampunan dan maafkanlah kami. Dan tutuplah aib kami. Dan lindungilah kami terhadap kaum yang kafir”.

Ayat ini menekankan pentingnya menerima segala situasi dengan jiwa yang luas dan tidak menyerah pada kesulitan.

Baca Juga  Sikap Kita Terhadap Tetangga: Refleksi Nilai-Nilai Kemanusiaan

Imam Ghazali, seorang ulama terkenal, berkata: “Hati adalah raja, dan pikiran adalah tentaranya. Jika raja itu baik, maka tentaranya juga akan baik. Dan jika raja itu buruk, maka tentaranya juga akan buruk.”

Hadits Nabi SAW juga menekankan pentingnya menjaga hati dan menerima dengan jiwa yang luas. Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh, dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Jika daging itu baik, maka baiklah seluruh tubuhnya.

Dan jika daging itu buruk, maka buruklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah, bahwa segumpal daging itu adalah hati” (HR. Bukhari).

Dengan demikian, menjaga hati serta menerima dengan jiwa yang luas merupakan kunci untuk mencapai ketenangan dan kebahagiaan hidup.

Oleh karena itu, kita harus terus berusaha untuk menjaga hati dan menerima segala situasi dengan jiwa yang luas.

Sumber Bacaan:

– Al-Quran dan Terjemahannya.
– Hadits Riwayat Bukhari.
– Imam Ghazali, “Ihya Ulumuddin”.Dll.

Editor: Bangun Lubis

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button