Herman Deru: Bapak Rumah Tahfidz Sumsel

Oleh: Bangun Lubis (Wartawan)
Dalam panorama kepemimpinan daerah di Indonesia, Gubernur Sumatera Selatan periode 2018–2023, H. Herman Deru, menorehkan jejak yang khas dan mendalam.
Beliau tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga mengarahkan perhatian pada pembangunan spiritual masyarakat melalui program “Satu Desa Satu Rumah Tahfidz”. Program ini bukan sekadar kebijakan administratif, melainkan sebuah gerakan sosial yang membentuk karakter generasi muda Sumsel.
Program “Satu Desa Satu Rumah Tahfidz” diinisiasi oleh Herman Deru dengan tujuan memberantas buta aksara Al-Qur’an dan membentuk generasi yang berakhlak mulia. Dengan jumlah desa dan kelurahan di Sumsel mencapai sekitar 3.500, target awal program ini adalah mendirikan satu rumah tahfidz di setiap desa dan kelurahan. Dalam waktu dua tahun, target ini tidak hanya tercapai tetapi terlampaui, dengan lebih dari 4.000 rumah tahfidz berdiri di seluruh Sumsel.
Implementasi program ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, pendidik, dan masyarakat umum. Rumah tahfidz tidak hanya berfungsi sebagai tempat menghafal Al-Qur’an, tetapi juga sebagai pusat pembinaan akhlak dan karakter. Di SMK Negeri 1 Gelumbang, misalnya, sejak menerapkan program rumah tahfidz, telah meluluskan puluhan hafidz dan hafidzah yang juga memiliki keahlian di bidang agribisnis dan teknologi informasi.
Program ini juga memberikan dampak positif dalam peningkatan prestasi Sumsel di ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional. Pada MTQ Nasional tahun 2022, Sumsel berhasil masuk 10 besar, menduduki peringkat ke-8, sebuah pencapaian yang belum pernah diraih sebelumnya.
Pengakuan dan Apresiasi
Atas dedikasinya, Herman Deru dianugerahi gelar “Bapak Rumah Tahfidz Sumsel” oleh Pimpinan Pondok Pesantren Kiai Marogan pada Jambore Rumah Tahfidz Ustadz-Ustadzah se-Sumsel tahun 2019. Gelar ini merupakan bentuk apresiasi atas perhatian beliau terhadap pendidikan agama dan generasi muda.
Selain itu, Herman Deru juga menerima penghargaan sebagai Inspirator Rumah Tahsin dan Tahfidz Indonesia, serta Anugerah Tokoh Terbaik Sumsel Tahun 2022 dari DPP Persatuan Umat Islam (PUI). Penghargaan ini diberikan karena dinilai banyak memberikan kontribusi dalam mensyiarkan Islam melalui Program Satu Desa Satu Rumah Tahfidz.(Sumeks)
Landasan Spiritual dan Kutipan Al-Qur’an
Program ini sejalan dengan perintah Allah dalam Al-Qur’an: “Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan.” (QS. Al-Muzzammil: 4)
Serta sabda Rasulullah SAW: “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Landasan spiritual ini menjadi motivasi utama dalam pelaksanaan program rumah tahfidz di Sumsel.
Program “Satu Desa Satu Rumah Tahfidz” merupakan inovasi dalam pembangunan sumber daya manusia yang berfokus pada aspek spiritual dan moral. Melalui program ini, Herman Deru tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga membangun karakter dan akhlak generasi muda Sumsel. Dengan demikian, Sumatera Selatan dapat menjadi model bagi provinsi lain dalam membangun peradaban yang berlandaskan nilai-nilai Islam.



